Pada saat malam takbiran, jika kita menjadi salah seorang
peserta pawai atau menjadi penomton pawai, kadang kita adalah salah satu
penghasil sampah di malam kemenangan itu. Paling tidak, kita membuang botol
palistik air mineral, atau bungkus makanan ringan. Bisa jadi dengan seenakknya kita membuang
sampah. Bisa jadi kita menyepelekan keberadan sampah tersebut. Tidak penting
untuk kita fikirkan siapa nantinya yang akan bertugas membersihkan
sampah-sampah tersebut.
Namanya pak Burhanuddin. Ia adalah seorang petugas
kebersihan Kota Mataram. Sehar-harinya ia bertugas dan bertanggungjawab
terhadap kebersihan di beberapa sudut kota Mataram. Tepatnya di wilayah
Cakranegara. Saat malam lebaran tiba, Pak Burhan termasuk salah satu di antara 25 orang petugas kebersihan bertanggungjawab membersihkan sampah yang
dihasilkan oleh kegiatan pawai takbiran diwilayah Cakranegara.
“ kami memang biasa lembur jika saat lebaran tiba, karena
besoknya semua libur. Kami diberi uang lembur perorang 25 ribu rupiah” katanya
kepada kampong media.
Menurut Pak Burhan, malam Takbiran itu pemerintah kota
menerjunkan 2 mobil sampah untuk mengangkut sampah pawai. Ia merasa terbantu
juga dengan adanya pemulung yang mencari sampah plastic malam itu. Pak Burhan
sudah puluhan tahun menjadi petugas sampah. Menurutnya, lelaki yang hanya tamat
Tsanawiyah ini biasa lembur jika malam takbiran dan saat pawai ogoh-ogoh.
“Jika dibandingkan jumlah sampah saat malam takbiran dan
saat acara ogoh-ogoh digelar, sampah
saat pawai ogoh-ogoh jauh lebih banyak. “kata Burhan menambahkan. Bagi para pemulung , sampah Pawai Takbirn atau
Pawai ogoh-ogoh adalah berkah, pasalnya sampah yang dihasilkan biasanya adalah
sampah anorganik yang bisa langsung dijual, seperti kaleng serta plastic minuman.
Petugas sampah dan para pemulung adalah pemburu sampah disekitar kita.
Makanan Favorit di hari Lebaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar