Selasa, 19 Maret 2013

Dishubkominfo Kota Mataram dukung komunitas Kampung Media.



Matahari siang terasa agak menyengat. Lalu lalang kendaraan terasa semakin membuat cuaca Kota Mataram semakin panas. Awak KM Abiantubuh Baru dan Potal membuat janji untuk bertemu dan berdiskusi dengan Dishubkominfo Kota Mataram. Jam di HP sudah menunjukkan angak 10.35 saat KM Abiantubuh tiba di ruang Kominfo kota Mataram. KM Abiantubuh disambut hangat  pegawai yang sudah menunggu. Di temani segelas kopi  Pak Saiful membuka percakapan. Macam-macam isi diskusinya. Mulai dari internet hingga karakter bangsa yang memudar. Tak lama kemudian KM Portal dantang menambah kehangatan suasana diskusi.
“intinya kami sangat mendukung kampong media, di perencanaan tahun depan kami telah mencantumkan dukungan kegiatan untuk kampong media. Kami juga merencanakan link khusus di webite dishubkominfo kota” Kata pak Saiful pejabat Kominfo Kota Mataram
Diskusi berlangsung cukup hangat. Intinya Bagian Kominfo meskipun baru terbentuk di Kota Mataram, namun cukup perhatian kepada komunitas kampong media, meskipun dengan anggaran yang masih terbatas. Kepada Kampung media Pak Saiful mengatakan agar menunggu konfirmasi berikutnya.  

Kamis, 14 Maret 2013

Siswa Madrasah Ikut Istighosah

29 dari 30 orang siswa Madrasah NW Abiantubuh Baru yang akan ikut UN tahun ini, pagi-pagi sudah berangkat menuju masjid Raya Mataram. mererka memenuhi undangan Kemenag Kota Mataram untuk mengikuti acara Istighosah. Istighosah tersebut digelar dalam rangka Ujian Nasional yang akan segera dimulai. Dai Masjid Raya Mataram Siswa dari MTs, NW Abiantubuh Baru bergabung bersama  sekitar 6447 siswa dari 24 SMA, 18 SMK dan 12 MA kota Mataram  Jum,at ( 8/9/13 ). Doa bersama itu dipandu Walikota Mataram, H.Ahyar Abduh dan dihadiri Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi.

Pelaksanaan ujian Nasional diperkirakan akan berlangsung pertengahan April 2013. Langkah-langkah persiapan yang dilakukan adalah pembekalan akademik, mental spiritual dan penambahan jam pelajaran kepada seluruh peserta ujian.

Jauh hari sebelum ujian dilakukan seluruh siswa siswi di pemerintah kota mataram yang dipandu oleh Wali Kota Mataram beserta jajarannya mengadakan doa bersama. Kegiatan itu diiringi lantunan ayat-ayar suci Alquran bahkan meneteskan air mata siswa-siswi berharap ujian yang akan datang memperoleh hasil yang maksimal dan mendapatkan ridho Alloh SWT.

dalam kesempatan tersebut Gubernur NTB, DR. TGH M. ZAINUL MAJDI mengatakan para siswa siswi merupakan generasi penerus yang akan menggantikan estapet pemimpin daerah ini di massa mendatang.

Untuk memperoleh itu, gubernur mengingatkan kepada seluruh generasi muda masa kini bahwa hari-hari kedepan akan dihadapkan pada tantangan yang cukup berat, tegasnya. Namun berbekal ilmu pengetahuan yang bermutu dan berkwalitas, insyaallah rintangan tersebut akan berhasil dihadapi, ingatnya. Gubernur termuda se- Indonesia itu juga berharap, semua siswa-siswi akan berhasil dan mendapat kelulusan dengan predikat yang terbaik untuk membangun NTB tercinta, imbuhnya.Acara berlangsung khusyuk dan khidmat hingga akhir. 

Catatan Kritis PP Tembakau

Muhammad Zainul Majdi Gubernur NTB, bukan perokok 
TIDAK ada komodi tas pertanian yang memicu banyak perde batan dan kontroversi selain komoditas tembakau. Di satu sisi, komoditas itu diakui pemerintah sebagai komoditas strategis dan berperan besar bagi penerimaan devisa negara. Di sisi lain, muncul beragam aturan yang terkesan ingin membatasi produksi tembakau dalam negeri.
Secara on farm dan off farm, penyerapan tenaga kerja di sektor ini tergolong padat karya.
Tembakau dirasakan memiliki multiplier effect ekonomi dari hulu hingga hilir. Namun, sampai saat ini, para pelaku ekonomi di sektor tembakau dinilai sebagai pelaku usaha yang tidak diharapkan karena menyebar zat adiktif `haram'.
Karena itu, arah kebijakan pertembakauan di Indonesia selalu serbaabu-abu dan menjadi pertarungan skala prioritas antara penerimaan negara, tenaga kerja, dan juga kesehatan. Belum pernah ada satu kebijakan tembakau yang mampu memadukan ketiga pri oritas itu, apalagi setiap sektor terkesan berjalan berdasarkan logikanya sendiri.
Kurang integratif Contoh kebijakan semacam itu ialah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan yang terbit pada 24 Desember 2012. Kebijakan itu jelas menonjolkan aspek kesehatan dalam produk tembakau dan kurang memikirkan dua aspek lainnya.
Dalam paparan yang disampaikan pada pertemuan Koordinasi Program Intensifikasi Tembakau Virginia Lombok di Mataram, 21 Februari lalu, Direktur Tanaman Semusim Kementerian Pertanian (Kementan) Nurnowo Paridjo menegaskan, PP ini tidak melarang penanaman tembakau, produksi rokok, penjualan rokok, ataupun tindakan merokok itu sendiri.
Akan tetapi, dalam bagian penjelasan PP jelas disebutkan, dasar pembuatan PP itu merupakan pandangan bahwa produk tembakau berbentuk rokok menjadi masalah karena r berdampak negatif bagi keseb hatan. Bukan cuma perokok aktif, melainkan juga berbahaya bagi perokok pasif.
Dengan penjelasan itu, sulit bagi Kementan untuk meyakinkan kalangan petani tembakau agar merasa aman dari dampak pemberlakuan PP Tembakau. Kesan kebijakan dalam PP itu kurang integratif menampung aspirasi di internal kabinet yang makin mengemuka karena Kementan mengakui peran strategis komoditas tembakau dan rokok.
Kementan mengakui penerimaan cukai rokok pada 2011 Rp66,1 triliun dengan target 2012 Rp73 triliun. Jumlah itu sangat jauh dari penerimaan negara untuk seluruh sektor tambang 2010 yang hanya mencapai Rp7,1 triliun. Itu belum ditambah penerimaan devisa negara lewat ekspor rokok dan tembakau yang nilainya mencapai US$595,61 juta.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, komoditas tembakau dan rokok juga luar biasa, mencapai 6,1 juta orang. Mereka bukan hanya para petani tembakau dan cengkih, melainkan juga para pemilik warung dan insan periklanan. Komoditas itu juga menggerakkan sektor olahraga, kesenian, dan rekreasi, bahkan fasilitas keagamaan.
Bisa dibayangkan betapa komoditas tembakau dan rokok tidak saja menjadi urusan Kementerian Kesehatan, tetapi juga kepentingan beragam ke menterian, seperti Kementan, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan.
Salah waktu Dari sisi pemberlakuan, PP itu juga terbit dalam situasi yang belum sepenuhnya kondusif dan sebenarnya kurang sesuai dengan tahapan skala prioritas dalam roadmap Industri Hasil Tembakau (IHT) yang disusun Kementan. Dalam roadmap, dinyatakan, prioritas IHT pada 2010-2014 adalah penerimaan negara. Baru pada 2015-2020 prioritas kemudian bergeser ke sektor kesehatan.
Maraknya protes dan demo yang mengkritik PP Tembakau itu juga muncul karena PP tersebut muncul di tengah masih tingginya impor tembakau Indonesia. Menurut data Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), impor tembakau cenderung naik dari tahun ke tahun, mulai 23 ribu ton pada 2003 menjadi 100 ribu ton pada 2012. Padahal, produksi tembakau lokal pada 2012 naik 9,68% menjadi 170 ribu ton.
Secara psikologis, wajar jika ada anggapan di sebagian kalangan, sejumlah aturan dalam PP itu merugikan produsen tembakau lokal dan menguntungkan importir. Misalnya, Pasal 10 dan 11 PP itu menetapkan standar kadar nikotin dan tar pada produk tembakau yang menurut sebagian kalangan dinilai akan memenangi tembakau impor.
Kebijakan lain yang dipertanyakan adalah kebijakan diversifikasi produk tembakau selain rokok, seperti diatur dalam Pasal 7 ayat 2 PP. Dalam bagian penjelasan pasal itu disebutkan, diversifikasi produk tembakau diarahkan menjadi bahan kimia dasar yang bisa digunakan untuk memproduksi pestisida, obat bius, kosmetik, dan farmasi.
Akan tetapi, dalam pernyataan publiknya, meski menga kui PP Tembakautidak melarang petani untuk menanam tembakau, Menteri Pertanian mengusulkan agar para petani tembakau mengganti komoditas tanam mereka menjadi nontembakau. Alasannya sebenarnya rasional, yaitu mengantisipasi PP Tembakau dan tren penurunan konsumsi tembakau.
Namun, imbauan diversifikasi dengan alasan penurunan konsumsi tembakau tidak efektif jika impor tembakau tetap tinggi. Selain itu, secara sosiokultural, menanam tembakau bagi sebagian petani kita sudah menjadi semacam tradisi turun-temurun. Masa tanam yang singkat dan dampak jelasnya pada kesejahteraan rakyat membuat diversifikasi sulit dilakukan.
Solusi komprehensif Kalaupun pemerintah ingin agar dilakukan diversifikasi produk tembakau ke produk nonrokok, hal itu masih juga menghadapi sejumlah kendala.
Misalnya, produk nonrokok seperti apa? Lantas, ke mana para petani tembakau menyalurkan tembakau mereka untuk produk nonrokok itu? PP 109 Tahun 2012 sebenarnya memiliki idealisme yang baik. Catatan-catatan ini pun dibuat agar pengemban aturan seperti pemerintah daerah bisa menjalankan tugasnya tanpa harus bertabrakan dengan rakyat. Untuk mewujudkan hal itu, saya kira perlu sebuah kebijakan yang tidak semata bersifat imperatif, tetapi juga mengandung solusi alternatif.
Untuk itu, masalah komoditas tembakau harus dilihat secara lebih komprehensif dan lintas sektoral. Hal itu diharapkan berjalan simultan dengan upaya Kemendag menggenjot ekspor produk tembakau unggulan Indonesia ke pasar internasional.
Saya bukan perokok. Catatan kritis atas PP Tembakau ini saya sampaikan lebih dimotivasi karena tembakau virginia merupakan sumber pendapatan 8.000 petani di NTB. Komoditas itu juga telah menyerap 124.313 pekerja di setiap musim tanam tembakau yang terdiri atas 35.000 orang adalah wanita.
Dalam setiap lima bulan musim tanam tembakau, peredaran uang mencapai Rp600 miliar-Rp800 miliar. Karena berbagai pertimbangan itulah, beredar pemeo di kalangan petani tembakau yang oleh suku Sasak disebut mako. Anda boleh membenci rokok, tetapi jangan pernah sekalipun membenci mako. 

Selasa, 12 Maret 2013

Raskin membantu si miskin.


Raskin ( Beras Miskin ) merupakan cara atau upaya pemerintah memberikan bantuan langsung kepada warga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Meskipun jumlahnya tidak sepadan dengan kebutuhan pokoknya, Raskin menjadi bantuan yang banyak dinanti warga. Sesuai tingkat kemiskinannya raskin dikhususkan untuk mereka yang benar-benar miskin.
“ Saya adalah salah satu penerima raskin, saya merasakan bantuan raskin sangat membantu kebutuhan keluarga” kata  Inaq Mawaq  kepada Kampung Media. Inaq Mawaq adalah salah satu dari sekian banyak warga miskin penerima raskin.
Sebagai salah satu model bantuan langsung yang diterima masyarakat, raskin  rentan diselewengkan. Selama ini masyarakat diberi ruang untuk terus memantaau agar program yang terus disempurnakan. Beberpa persoalan yang kerap dikritik dalam penyaluran raskin antara lain adalah kualitas beras yang seringkali buruk dan tak sesuai. Hal ini terus disuarakan oleh masyarakat baik penerima maupun masyarakat yang bukan penerima raskin.  

Senin, 11 Maret 2013

Wirausaha Teladan dari Song Gajah



Jauh dari akses pusat kota. Tepatnya di dusun Song Gajah Kempo Kabupaten Dompu, para ibu mengelompokkan diri mereka dalam satu wadah kelompok usaha bersama. Mereka tergolong perempuan kreatif dan aktif. Banyak sekali buah dari keuletan mereka mengolah hasil bumi dijual dan beredar di pasar dompu. Ditangan anggota kelompok ini, hasil bumi seperti mente, jagung, singkong, kacang dan lainnya, bisa berubah menjadi kue kering, manisan sirup, dan panganan gurih lainnya. Menurut salah seorang ibu yang kami tanyai (2/3/13), kemompok itu telah bisa membuat 20 jenis makanan. Namanya Kelompok Rizky. Kelompok ini merupakan salah satu binaan pemerintah Kabupaten Dompu dan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat.
“  Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah membina kami hingga sekarang kami telah bisa memproduksi banyak jenis makanan, terutama kepada pak Gubernur yang jauh-jauh datang mengunjungi kami yang berada di pelosok ” Kata ibu  Tini kepada Kampung Media.
Menurut ibu yang sudah lama memimpin kelompok ini, berkat bantuan dari beberapa SKPD yang ada di kabupaten dan provinsi, kelompok binaanya telah bisa ikut berpameran hingga ke Mataram.  Mereka telah dibekali pelatihan yang diadakan oleh pemerintah melalui program unggulan daerah. Hasil produksi kelompok ini, 13 jenis diantaranya telah memiliki PIRT. 

Pawai Ogoh-Ogoh ramaikan Mataram


Sehari sebelum Hari Raya Nyepi, ribuan umat Hindu kota Mataram berduyun-duyun turun ke jalan. Dengan pakaian serta atribut lengkap, mereka mengikuti ritual Tawur Agung Kesanga yang kemudian dilanjutkan dengan pawai seni ogoh-ogoh. Di  Cakranegara pawai Ogoh-ogoh dipusatkan di depan Risa Klinik. Selain sebagai kegiatan keagamaan, arak-arakan ogoh-ogoh juga dapat dinikmati masyarakat umum karena tertarik melihat ogoh-ogoh karena bentuk dan ukurannya. Jalanan mulai ramai sejak pukul 12.00 wita. Patung ogoh-ogoh dari berbagai tempat di kota Mataram di arak anak-anak muda menuju lokasi pawai di Cakranegara. Bagi Ummat Hindu, ogoh-ogoh merupakan simbol dari kesombongan, angkara murka dan keserakahan. Setelah diarak, biasanya ogoh-ogoh tersebut akan dibakar sebagai pertanda kemenangan atas sifat-sifat jahat itu.

Guru MTS.NW Abintubuh kumpulkan Wali Murid

KM.Abiantubuh.Ujian Akhir sudah semakin dekat. Para guru orang tua dan siswa sudah sejak lama sibuk mengikuti berbagai kegiatan terkait Ujian Nasional kali ini.Madrasah NW Karang Bata misalnya, beberapa saat yang lalu mengumpulkan para orang tua siswa yang akan mengikuti ujian akhir. Para wali murid dikumpulkan untuk menyamakan pendapat dan menjalin silaturrahmi antara para orang tua murida dengan para guru di Madrasah. Dalam sambutnanya kepala madrasah tsanawiyah NW Karang Bata menegaskan bahwa saat ini orang tua harus mengontrol keberadaan anaknya. Jangan sampai anak dibiarkan berkeliaran dimalam hari dan tidak melakukan aktifitas terkait ujian yang akan dihadapi.
" Kami  sangat mengharapkan bapak ibu semua yang hadir saat ini, agar betul-betul memperhatikan anak-anak kita. Mereka harus terus dipantau agar tidak banyak bermain. Usahakan jangan sampai mereka terlalu sering menonton televisi. Pada saat malam mereka harus berada dirumah dan belajar" Kata Kepala Madrasah kepada semua peserta rapat.
Dalam kesempatan tersebut kepala madrasah juga menjelaskan bahwa ujian kali ini cukup berat. ada banyak paket soal dibuat agar para siswa tidak nyontek hasil kerjaan temannya.  

Kader Pos Yandu Puji Pemerintah

KM. Abiantuabuh.Kelurahan Dasan Cermen  berada di ujung Selatan Kota Mataram. Kelurahan ini merupakan gerbang atau pintu masuk dari wilayah selatan bagi kota dengan Moto Maju Religius dan berbudaya ini. Kelurahan ini masyarakatnya sebagian besar menggeluti hidup dengan cara bertani, baik petani penggarapa maupun petani pemilik lahan. Di kelurahan ini, para ibu rumah tangga tak tinggal diam. Mereka tergolong produktif. Banyak yang ikut ke sawah membantu suami, banyak yang ke pasar untuk menjual hasil bumi, banyak pula yang mengolah hasil pertanian untuk dijadikan bahan makanan aneka rupa. Diinisisasi para kader pos yandu, para ibu membuat kelompok usaha. Dengan cara berkelompok inilah mereka kemudian bisa mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah. Siti Aisyah, salah seorang kader pos yandu yang sudah cukup lama mengabdi di tengah masyarakat Dasan Cermen berhasil KM temui (6/3/13). Dalam dialog kami dengannya ia banyak bercerita soal kelompok usaha yang ia rintis.
" Alhamdulillah, kelompok usaha di tempat kami sudah banyak yang menjadi besar dan mandiri. Dari modal usaha yang satu juta, salah satu anggota kelompok misalnya, sudah ada yang bisa merekrut karyawan hingga puluhan orang. Tetangganya direkrut untuk ikut bekerja membungkus atau menggoreng kerupuk. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan modal kepada kelompok-kelompok yang kami bina" kata ibu Aisyah kepada Kampung Media.
Pembinaan Kelompok Usaha merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan daerah ini. Kelompok-kelompok usaha diberikan bantuan pelatihan, bantuan peralatan serta bantuan modal usaha. Ibu Aisyah bahkan menyebut bahwa masyarakat sampai kelebihan bantuan dan membuat mereka yang nakal menjadi manja. 

Harga Bumbu mulai dikeluhkan ibu-ibu

KM. Abiantubuh. Hasil pertanian seperti bawang merah, cabe,serta bawang  putih, kerap digunakan para ibu rumah tangga didapur sebagai bumbu. Turun naiknya harga bahan-bahan bumbu tersebut yang pertama merasakannya adalah mereka para ibu rumah tangga.  Kenaikan harga bahan pokok seperti hasil pertanian saat ini membuat beban masyarakat miskin meningkat. Untuk membuat lauk pauk sehari-hari harga bahan-bahannya membuat mereka kebingungan. yang paling dirasa mahal adalah harga cabe, bawang putih dan bawang merah.
"  Beberapa hari yang lalu saat harga-harga normal, dengan uang lima ribu rupiah kita bisa belanja banyak dan cukup untuk sekali masak, sekarang lonjakan harga ini membuat uang lima ribu rupiah tidak ada harganya. Lima ribu hanya cukup buat beli beberapa biji cabe, satu siung bawang putih dan beberapa butir bawang merah ukuran kecil-kecil " kata papuk Ali sambil menunjukan beanjaannya kepada kampung media.

Jumat, 08 Maret 2013

Walikota Mataram Buka MPBM Kota

Ratusan warga kota Mataram menaiki lantai 3 kantor Walikota Mataram jumat pagi (8/3/13). Mereka datang memenuhi undangan dalam acara tahunan yaitu Musyawarah pembangunan Bermitra Masyarakat ( MPBM ).Hadir dalam kesempatan tersebut mantan walikota Hj. Lalu Mujitahid dan Lalu Mas'ud. Peserta yang hadir merupakan wakil wakil masyarakat yang sebelumnya mengadakan musyawarah dari tingkat lingkungan hingga, kelurahan, kecamatan dan kota pada saat itu. Walikota Mataram dalam sambutannya mengatakan sangat senang dengan kerjasama semua fihak dalam proses pembangunan selama ini. Walikota yang biasa dipanggil Ustadz Ahyar ini, mengaku sangat bersyukur. " Tahaddus binnikmah" berkat koordinasi dengan pihak propinsi dan pusat, pembangunan beberapa ruas jalan yang tidak mungkin kita kerjakan sendiri sekarang sudah bisa tuntas. Tapi saya juga mohon maaf kepada kepala-kepala lingkungan yang sering muncul di koran dan mengeluhkan fasilitas jalan. Karena jalan lingkungan adalah wewenang kita dan bukan menjadi doain provinsi maka kita harus sabar menungu giliran. kata walikota yang menang satu putaran tersebut.
Karena hari jum'at waktu yang tersisa hanya digunakan untuk menyampaikan paparan dari ketua-ketua bidang saja dan akan dilanjutkan sabtu besok 

Minggu, 03 Maret 2013

Saya Senang pak Gubernur Bantu Kami

 Namanya ibu Semfani, wajahnya tampak Sumringah Kampung Media mengajaknya bicara. Ibu  yang memiliki putra empat ini termasuk salah seorang penerima bantuan Rumah Kumuh di Kabupaten Dompu. Ia datang bersama beberapa orang temanya untuk menyambut kehadiran pak Gubernur dalam acara  Peresmian Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Program PNPM Mandiri  di Woja  Dompu.
“ saya merasa senang atas perhatian dan bantuan pak Gubernur kepada kami. Ditempat saya ada 20 rumah mendapat bantuan perbaikan, masing masing rumah mendapatkan 6 juta. Tidak hanya rumah panggung yang mendapatkan bantuan tapi rumah permanen pun ada, kata ibu yang memiliki 4 orang putra ini.
Dalam kesempatan tersebut gubernur juga menyerahkan bantuan kepada pemerintah beberapa desa. Pos yandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di kampung juga mendapat bantuan operasional. Tak ketinggalan beberpa kelompok simpan pinjam dan bantuan Beasiswa miskin.
Dalam sambutannya  pada acara yang dihadiri ribuan warga tersebut, gubernur mengajak warga untuk tetap menjaga keamanan dan mensyukuri anugerah yang diberikan Allah.
“ Ada dua fungsi pemerintah dan aparat di Negara ini, yaitu mensejahterakan rakyat  dan menciptakan rasa aman. Itu bisa dilakukan pemerintah apabila ada sinergitas antara masyarakat dengan pemerintah. Kata Gubernur    

Eksotisme Bima di waktu Malam


KM Abiantubuh.Malam terasa dingin sehabis hujan saat magrib. Meski suasana baru habis hujan, geliat Kota Bima sangat terasa. Deretan penjual makanan tetap ramai dikerubuti pembeli. Saat perut sudah mulai keroncongan, Kampung Media bersama beberpa orang teman ikut pula mencari di mana makanan enak yang bisa dinikmati dengan santai malam ini. Pilihan jatuh kepada Salah satu Restoran di depan pantai Ama Hami ( mudahan tidak salah nama ini ).  Restoran yang berada tepat dipinggir jalan ini nuansanya cukup menyenakna. Kita harus menaiki banyak tangga untuk sampai di tempat makanan seafood disajikan. Yang unik, makanan dikerek menggunakan tali sejenis tali timba ke atas jika sudah matang dan siap disajikan. Dari tempat kami menikmati makan malam, pemandangan eksotis dan mengagumkan bisa kami terlihat. Lampu-lampu malam di kejauhan, tampak berkelap-kelip bercermin pada tenangnya air laut.  Bima di waktu malam terasa sangatindah dan menyenangkan. 

Gubernur NTB silaturrahmi ke Hu'u Dompu

KM. Abiantubuh. Sebuah lapangan yang terletak di bawah gunung, sore 3 Maret, dipatadi warga Hu'u. Mereka datang dari segala penjuru, guna menghadiri acara Silaturrahmi dengan Gubernur NTB Dr. TGH Zainul Majdi MA. Kampung media yang hadir dan berada bersama masyarakt saat itu merasakan betul suasana akrab dan ramah warga Hu'u Dompu. Senyum sumringah menyambut kedatangan Gubernur bersama rombongannya. Di tengah lapangan berderet puluhan terop yang disediaka untuk para tamu undangan. Saat kampung media datang, agaknya baru saja selesai gerimis. gunung disebelah kanan panggung tampak hijau menyejukkan mata. Di samping panggung, terdapat deretan ibu-ibu yang memajang dagangannya berupa makanan ringan, yang merupakan hasil olahan dari bahan baku lokal. Dalam pidato sambutnanya Bupati Dompu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah provinsi NTB. " Dulu kalau kita datang dari pusat kota dompu sampai ke tempat ini bisa memakan waktu satu jam lebih, sekarang setelah pemerintah provinasi berjuang membangun infrastur jalan, kami bisa mencapai lokasi ini hanya dalam waktu setengah jam" kata bupati dihadapan massa yang memadati lapangan tersebut. Beliau juga menjelaskan bahwa di dompu terdapat berbagai potensi kekayan alam yang masih belum digarap dengan maksimal. Potensi tersebut antara lain emas, energi panas bumi dan lain-lain, selain potensi SDA tersebut terdapat hasil pertanian seperti padi jagung kedelai dan sejenisnya. Tak kalah menariknya, keindahan Alam Lakey juga menjadi anugerah yang tak ternilai, yang membuat Dompu terkenal hingga manca negara. Dalam kesempatan silaturrahmi tersebut gubernur menyerahkan bantuan secara simbolis berupa peralatan olah hasil pertanian berupa mesin tenun, bengkel,dan alat packing. selain itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan berupa bibit unggul pertanian kepada kelompok-kelompok tani di kecamatan Hu'u.
Dalam sambutannya gubernur mengajak warga untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. Kesyukuran tersebut dilakukan dengan banyak membaca hamdalah dan menggunakan semua potensi untuk menggali sumberdaya alam. .