Minggu, 13 Juli 2014

Tagana Bukber

Berkumpul dan berbagi informasi, menjadi kebutuhan sebuah kelompok atau gerakan masyarakat. Dalam suasana silaturrahmi dan ramah tamah, biasanya muncul informasi dan gagasan baru yang menyegarkan. Itulah yang terjadi sore tadi di kantor sosial Kota Mataram. Di sela-sela kesibukan membantu pemerintah memantau gepeng dan Anjal, para relawan Tagana Kota Matarammenyempatkan diri untuk berkumpul. Mereka berkumpul untuk berbuka bersama. Akhir-akhir ini, sebagian besar relawan memang jarang bertemu, karena masing-masing sibuk melakukan pemantauan di tempat tugas masing-masing. Pemantauan terhadap anjal dna gepeng, dimulai sejak awal Ramadhan.
Bermacam tanggapan muncul sejak Ahsanul Khaliq, kepala Dinas Sosial dan tenaga kerja kota Mataram, menugaskan para relawan untuk beraksi memantau jalanan. Kondisi para anjal dan gepeng yang selama ini menjadi sorotan banyak pihak menjadi fokus para relawan. Tanggapan miring datang dari anggota DPRD kota Mataram yang mengatakan bahwa Pos Pantau yang didirikan tidak efektif karena jarang terisi. “Mestinya anggota dewan yang terhormat itu memberikan solusi, bukan hanya tanggapan miring, kata Oyik, Tagana asal Seganteng yang setiap hari mangkal di pos pantau.
Buka bersama menjadi ajang pertemuan sekaligus konsoslidasi antar relawan. Salah seorang relawan mengusulkan agar kedepan kerjasama dengan pihak lain perlu ditingkatkan. Tadi saya diminta lapor ke pimpinan agar kerjasama dengan pihak keamanan. Menu berbuka yang sederhana menjadi nikmat manakala dihidangkan secara berjamaah. Salah seorang anggota Tagana non muslimpun ikut berbuka bersama. Kerjasama yang dijalin antar relawan membuat suasana pertemuan menjadi hangat

Minggu, 09 Februari 2014

2 tersangka curanmor ditangkap

Ratusan warga mengepung rumah kepala lingkungan Karang Bata Utara sore 18.00 wita tadi (9/2/14). Warga penasaran dengan dua terduga pencuri kendaraan bermotor yang tertangkap warga saat melintasi gang kecil. “Dia datang dari arah utara dan ngebut di gang ini, akhirnya di tangkap” warga yang penasaran merangsek masuk dan memenuhi gang sempit tempat kedua terduga diamankan. Kapolsek Cakranegara yang langsung terjun ke lokasi kesulitan mengamankan warga yang rata-rata ingin menghakimi kedua terduga. “ Saya mohon kepada bapak-bapak untuk memberikan kesempatan kepada kami agar kami bisa mengembangkan kasus ini, kemaren kami bisa mengumngkap ratusan motor curian hanya dari satu orang. Yang paling penting adalah kita amankan duli orang ini, siapa tahu dia juga bukan pelaku, maka kita salah kalau menghakimi mereka tapi tidak bersalah” kata kapolsek di hadapan ratusan warga yang penasaran.  Dua motor berhasil diamankan petugas. Satunya Mio Merah berpelat DR 6439 DI dan satunya lagi Jupiter berpelat polisi DR 5450 BP. Sampai berita ini di tulis warga masih berkerumun di sekitar jalan Senopati Raya Karang Bata.

Kamis, 16 Januari 2014

BSM harus lewat rekening siswa

Beberapa kasus atau penyimpangan yang terjadi dalam penyaluran BSM ( Beasiswa miskin ) akhir-akhir ini, membuat pemerintah mengambil sikap tegas. Sikap tegas tersebut ditunjukkan dengan memberikan kekuasaan kepada orang tua siswa serta siswa untuk mengambil sendiri dana bantuan yang ia terima di bank, melalui rekeningnya sendiri. Cara ini dinilai efektif mengurangi kesalahan sasaran dalam penyalurannya. Hasilnya puluhan siswa Sekolah dasar baik itu SD maupun Madrasah Ibtidakyah datang secara bergelombor ke Bank NTB. Para calon penerima bantuan ini diterima tidak melalui jalur regular, namun melalui jalur khusus. Mereka yang baru datang disuruh duduk di kursi yang berderet di belakang Bank tersebut. Ibu Mur salah seorang wali murid, terlihat malu-malu dan bingung. Rupanya itu kali pertama ia memasuki bank NTB. “ tolong bantu saya, saya tumben ke sini” katanya saat berjumpa dengan KM.  Siswa yang datang diantar orang tua atau guru dari sekolah masing-masing. Di dalam ruang tunggu, beberpa sekuriti tampak membantu para siswa menyelesaikan administrasinya agar para siswa mudah melakukan pencairan dana Bantuan Siswa Miskin. Rata-rata para siswa MTs, mencairkan bantuan lebih dari duaratus ribu rupiah. Dari wajah para siswa terlihat betapa senang mereka menerima bantuan siswa miskin.

Maulid Meriah Di Sandubaya


Perayaan mauled nabi Besar Muhammad SAW, merupakan salah satu hari besar Islam yang selalu disambut meriah oleh masyarakat Lombok. Perayaan dilakukan dengan cara yang berbeda. Beberapa tempat di Lombok, masyarakatnya memperingati perayaan kelahiran Nabi akhir zaman tersebut dengan cara yang unik, sesuai tradisi lokalnya. Di wilayah Sandubaya, kemeriahan perayaan mauled bahkan berlangsung sejak seminggu sebelum acara puncak dilaksanakan. Beberapa kampong di Abiantubuh Baru misalnya melaksanakan kegiatan mauled pada hari yang berbeda-beda. Mereka melkasanakan kegiatan mauled secara bergiliran, satu kampong dengan lainnya. Cara ini dilakukan agar mereka bisa saling mengundang dan saling mengunjungi satu keluarga dengan lainnya.
Di masjid Subulassalam Karang Bata, acara mauled biasanya berlangsung tepat sesuai kalender mauled, yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal. Pada perayaan tahun ini, banyak sekali kegiatan yang dilaksanakn. Seminggu sebelum kegiatan mauled dilangsungkan, remaja masjid telah meniarkan melalui corong masjid beberapa lomba yang diadakan. Kegiatan yang terkait dengan dunia pendidikan berlangsung di masjid pada malam hari ba’da shalat Isya’. Sementara siang harinya beberpa remaja mempersiapkan pohon pinang yang akan dipakai untuk lomba panjat pinang.
Ust Roja selaku salah seorang panitia lingkungan bolak-balik mencari dana agar panjat pinangnya bisa sukses. “ Saya bersyukur banyak donator yang membantu hingga acara panjat pinang in ibis adilaksanakan” katanya disela-sela acara panjat pinang. Opal salah satu peserta panjat pinang tampak berlarian setelah berhasil meraih salah satu hadiah yang digantung panitia. Begitu pula dengan Eza, yang berhasil meraih baju dan gantungan baju. “ saya senang ikut panjat pinaang “ kata Eza.

Acara lainnya adalah parade Khataman. Mereka yang akan dikahatam pada hari itu (14/1) diwajibkan ikut parade. (wan)

PLIK Sandubaya dikunjungi Lintas Artha



Mendadak salah seorang petugas Lintas Artha menelpon, bahwa dia tengah berada tidak jauh dari Lokasi PLIK. Dia meminta untuk datang berkunjung ke PLIK sandubaya. Kebetulan perangkat Internet sedang OF karena acara maulid nabi Besar Muhammad SAW. “ saya berada di POM Bensin Dasan Cermen pak” katanya melalui Handphone. Akhirnya saya menuntunnya agar ia bisa sampai di lokasi PLIK. Kebetulan petugas tersebut memang baru pertama kali datang di PLIK Sandubaya.
Sampai di lokasi pemuda yang mengaku tamatan STMIK Bumi Gora tersebut langsung beraksi. Tidak tahu apa yang di buka. Ia terlihat memasasang anti virus di semua computer serta membolak-balik beberpa perangkat dan melakukan pencatatan. Kesempatan tersebut saya gunakan untuk menyampaikan keluhan bahwa jaringan di PLIK Sandubaya sangat lambat. Banyak pelanggan yang malas karena kasus tersebut. Selain lambat, perangkat computer sering mati secara tiba-tiba secara serentak.
“ kadang saat anak-anak lagi ngenet, jaringannya tiba-tiba lumpuh, anak-anak yang sedang browsing jadi kecewa” kata Fitriah.

Tamu yang mengenalkan diri dengan nama Ozan tersebut berjanji untuk datang lagi membenahi perangkat dan jaringan Internet di PLIK Sandubaya. Menurut Ozan, satu-satunya cara yang bisa mnambah kecepatan adalah bandwith> Insyaallah tahun depan aka nada pendambahan” katanya sebelum pamit pulang (wan) 

Rabu, 18 Desember 2013

SKPD malas ikuti Evaluasi pembangunan




Rabu (18/12/13) tadi pagi, aula kantor camat Sandubaya Mataram dipenuhi tamu undangan. Mereka yang hadir berasal dari unsur TOGA,TOMA dan pemuda. Kehadiran para undangan yang dataang dari semua kelurahan di wilayah kecamatan Sandubaya tersebut dalam rangka mengikuti proses MPBM (Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat) Evaluasi tahun 2013. Kegiatan ini berlangsung cukup meriah meski beberapa SKPD tidak hadir. Yang paling Ironis adalah ketidakhadiran dinas pertamanan kota Mataram. Dikatakan ironis karena letak lokasi acara dengan kantor Pertamanan sekitar 50 Meter. Sangat dekat. Selain itu ada pula wakil SKPD yang datangnya terlambat, persis saat kepala kecamatan Sandubaya menutup acara tersebut. Wasiltul Khair yang hadir dalam kesempatan tersebut menyesalkan sikap SKPD yang tidak mau hadir. Seorang ibu dari keluraha Turida malah dengan sangat kesal menggerutu karena acara molor hampr 2 jam karena Banyak SKPD belum hadir. "Mestinya kita lebih disiplin, kapan kita maju kalau begini" kata ibu yang tak mau disebut namanya tersebut. Acara Musyawarah ini, mengupas berbagai program yang telah dilakukan SKPD. Acara dibuka dan di tutup oleh camat Sandubaya.(wan)


Senin, 16 Desember 2013

Curanmor Resahkan Warga Abiantubuh



gambar dari internet

Malam dengan guyuran hujan biasanya mengundang kantuk dan orang malas keluar rumah. Lebih banyak penduduk yang berangkat ke peraduan lebih awal. Kampung akan terasa sunyi walaupun jam baru saja menunjukkan angka pukul 22.00 wita. Kondisi ini memicu terjadinya aksi kejahatan. Di Karang Bata selatan beberapa rumah yang menaruh tabung gasnya di luar, pagi harinya harus kecewa karena tabung penyimpan gas itu raib digondol maling.Beberapa rumah juga sudah kehilangan sepeda Motor. Tadi malam (15/12) salah satu rumah kehilangan 3 motor sekaligus. Pencuri diperkirakan mengambil motor sekitar pukul 02.00 dini hari tadi. Rumah yang disatroni “pekerja malam” itu milik ibu Karyati, pengusaha warung makan depan masjid Al-Iman. Menurut ibu Halimah, motor yang dicuri letaknya di tempat yang sangat aman. “padahal motor itu sudah terkunci dna diletakkan paling dalam” kata ibu Halimah salah seorang tetangga korban. Ibu Marzuki guru Madarsah NW Karang Bata memberi pendapat, bahwa kemanan harus dijaga. “Kondisi sekarang yang sudah tidak aman ini, kita sebaiknya mengaktifkan ronda malam”katanya kepada KM(rajai)  

Minggu, 15 Desember 2013

Air PDAM Menag Mataram Normal lagi



Masyarakat Abiantubuh terutama para pengguna layanan PDAM, kini bisa sedikit lega. Pasalnya air yang  beberapa  lalu dikeluhkan macet kini sudah bisa normal kembali. Sejak seminggu yang lalu air yang keluar dari pipa PDAM di wilayah Abiantubuh memang macet. Para pelanggan dibuat repot terutama di pagi hari. Biasanya pagi hari orang berebut untuk ke belakang sebelum shalat Subuh. Menurut informasi, macetnya air di kran PDAM disebabkan adanya perbaikan. Informasi tersebut mungkin benar. Di trafficligth perempatan jalan Brawijaya dan Sriwijaya memang ada galian besar. Galian tersebut sangat mengganggu pengguna jalan. Tanah hasil galian yang menumpuk dibiarkan begitu saja. Saat panas tanah tersebut mengirim debu kesegala arah. Saat hujan, tanah galian tersebut menjadi lumpur becek. Kini jalan yang perbaiki setelah digali tersebut sudah bisa dipakai walaupun kondisinya masih tidak layak. “Sekarang air PAM sudah bisa mengalir dengan baik” kata sarbini salah seorang pelanggan PDAM kepada KM sabtu kemaren(wan)   

Perjalanan Ke Sembalun




Awal Desember lalu, KM Abiantubuh menyempatkan diri untuk melakukan perjalanan mengelilingi kaki Rinjani. Start dari Mataram pukul 09.00 wita, perjalanan diliputi langit yang agak mendung. Bersama Fathul Rakhman wartawan Lombok post saya menikmati perjalanan menaiki motor matic pagi tu. Dari Mataram dilanjutkan ke desa budaya di Lenek. Dari  Lenek perjalanan dilanjutkan sekitar pukul sebelas. Langit yang tadinya mendung kini membagi gerimis. Perjalanan dilanjutkan ke Sembalun. Terasa betul motor yang kami kendarai kelelahan. Pada saat jalan menanjak tajam dari pintu gerbang taman nasional Rinjani di Sapit, saya terpaksa harus turun dan jalan kaki. Cuaca yang bersih  membuat badan terasa segar. Perjalannan memasuki hutan lindung seperti memasuki ruang ber AC. Dingin. Mata dimanjakan oleh warna hijau. Kepenatan sehari-hari didepan komputer terasa hilang. Jalanan menuju sembalun rata-rata mulus dan terawat. Di beberapa titik, saya menemukan orang sedang menimbun lubang-lubang. Ada banyak sekali pohon-pohon tua dan pohon yang tumbang  di pinggir jalan. Sepanjang perjalanan rasa kagum dan syukur kepada ciptaan Allah yang Maha sempurna mewujud dan menyeruak dalam hati. Di gerbang Sembalun, ada sebuah posko tempat orang-orang berhenti sejenak sebelum menuruni tanjakan. Dari tempat itu, kita bisa menikamti jalanan berkabut. Orang-orang dari luar daerah, banyak yang berfoto di tempat tersebut. Dan kami tiba di Sebalun menjelang tengah hari. Rencananya, di Sembalun kami akan menemui salah seorang tokoh. Karena tokoh tersebut belum kami tahu rumahnya, maka kepada salah seorang berpakaian satpam kami bertanya. “Mamik rumahnya di Sembalun Lawang” kata salah seorang diantara mereka (10/12), sambil menyuruh kami menanyakan nomer HP orang yang kami cari.  (wan)