Senin, 18 Juni 2012

GENERASI PEMBACA SYAIR


Nyaer atau pembacaan syair sejarah Nabi Besar Muhammad SAW, tidak hanya didominasi oleh kalangan tua. Di Abiantubuh, ada generasi penerus pembacaan Syair tersebut. Ia adalah Ahmad Raja’I. Pemuda ini memang menyukai seni. Selain gemar membaca syair ia juga gemar menyanyi. Saat kampong media menemuinya, pemuda yang memiliki tubuh kurus tinggi ini tengah asyik membacakan syair.  Sejenak ia menghentikan aktifitasnya sambil mempersilahkan duduk. Ia menunjukkan sebuah kitab bertuliskan arab. Setelah dilihat bahasanya ternyata berbahasa melayu.
“ Sangat jarang yang mau belajar membaca syair ini, padahal ini tradisi yang harus diteruskan “ katanya. Lelaki muda ini ada kelompok pembaca syair agar seni baca sastra tersebut tetap bertahan di tengah munculnya berbagai macam seni modern saat ini.
“ saya inginnya ada teman-teman muda yang mau ikut belajar membaca syair ini, agar kalau acara Istaq Mi’raj tiba, kita tidak usah mengundang orang jauh-jauh sampai ke Lombok Timur hanya untuk membaca syair” kata Ahmad Raja’I, yang biasa dipanggil Raja tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar