Saat Kampung media
bertandang kerumahnya, Batua Azhar Amirmenyambut dengan ramah. Ia langsung
memanggil sang istri untuk segera mempersiapkan segelas kopi kepada kami. Siang
itu ia masih mengenakan pakaian dinas mengajarnya. Maklum, seniman yang piawi memainkan berbagai alat music
ini memang sehari-harinya aktif mengajar
di Madrasah Aliyah Negeri Selong Lombok Timur. Dengan ramah dan murah senyum ia
langsung mengajak Kampung Media menuju ruan kerjanya yang berukuran sekitar 3x3meter. Disitu terdapat
perangkat guitar, biola, keyboard dan computer dengan spek yang memadai untuk
ukuran pekerjaanya mengaransemen lagu dan berkesenian.
Batua Azhar, bapak 2 putra ini
lahir di Maumere Nusa tenggara Timur. Ia pernah belajar di Pondok pesantren
Darunnahdlatain NW Lombok Timur. Dari tangan dinginnya, ia banyak megaransemen
lagu-lagu bernafas lokal. Saat kami datangia tengah mengerjakan pesanan lagu
oleh salah satu partai politik sebagai bahan kampanye. Ia juga kerap mengikuti
latihan dan bermain music keroncong. Saat kelompok music Nada Pada masih aktif,
ia adalah salah satu pentolannya. Ia ikut pentas kemana saja kelompok music itu
manggung.
Dari tuang sempit itu, Batua
Azhar terus berkarya. Ia juga menunjukkan kepada kami sebuah lagu tentang
kesyukuran seorang hamba atas segala nikmat yang diberikan Allah kepada
Hambanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar