Lapangan Abiantubuh, aadalah satu-satunya lapangan diwilayah
Babakan, Dasan Cermen dan Abiantubuh. Awalnya lapangan ini sangat sering
ditempati bermacam kegiatan. Berbagai pentas pernah digelar di lapangan ini
saat malam hari. Pentas wayang kulit, film layar lebar, rona-rona, dan pentas
lainnya pernah berlangsung disana. Sore harinya berbagai klub sepak bola secara
bergiliran melakukan latihan. Klub sepak bola inilah yang dulunya sering melakukan pemeliharaan
terhadan lapagan ini. Para ketua klub sering mengadakan rapat guna menggalang
dana untuk mencukur lapangan jika rumput-rumputnya mulai meninggi. Mereka
sering berotong-royong membersihkan lapangan dari sampah. Waktu itu lapangan
Abiantubuh yang letaknya dilingkungan Karang Parwa terlihat bersih dan menjadi tempat
bermain jika sore tiba. Kini kondisi itu
jauh berbeda. Lapangan Abiantubuh berubah seratus delapan puluh derajat.
Lapangan itu semakin menyempit oleh banyaknya warga yang menaruh dan menjemur
kayu bakar. Yang lebih jorok lagi,
lapangan yang musim kampanye partai
politik juga sering dipakai itu,
kini menjadi tempat sampah.
Saat kampung media menanyakan kenapa buang sampah dilapangan
kepada salah seorang warga yang kebetulan tengah membawa cikar berisi sampah,
ia justru menyalahkan pemerintah yang tidak menyediakan container sampah.
“ Dulu di pojok lapangan ini ada container sampah pak, ndak
tahu kenapa container tempat kami menaruh sampah itu di cabut kembali, kata
Ta’e.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar