Adu balung adu pikiran (andalkan tenaga sekaligus pikiran)
Untuk mencapai suskses
orang harus bekerja keras tidak hanya mengandalkan tenaga tapi perlu juga punya
pemikiran.
Sesenggak ini mengajarkan manusia,
untuk secara terpadu menggunakan tenaga dan fikirannya dalam bekerja. Dengan
begitulah kesuksesan bisa diraih. Kadangkala kita menyaksikan banyak orang
bekerja, hanya mengandalkan otot atau balung
saja. Kadang pula, orang hanya menggunakan akal dan hanya berfikir saja
untuk meraih sukses, namun secara fisik ia hanya berandai-andai. Nanti akan
mengerjakan ini, besok akan mengerjakan itu, setelah begini akan mengerjakan
yang ini. Fikiran-fikiran itu hanya ia simpan tanpa pernah merealisasikannya
dalam bentuk kerja fisik. Hasilnya ia hanya menjadi penghayal saja.
Sesenggak “Adu balung adu pikiran “ juga merupakan cara cepat untuk meraih sukses.
Karena dengan mengandalkan fisik dan fikiran secara maksimal tentu pekerjaan
yang kita lakukan akan menjadi lebih efektif dan efesien. Dengan akal yang
cerdas, kita bisa mencari cara agar pekerjaan yang kita lakukan bisa menjadi
lebih mudah, lebih cepat, lebih ringan, menggunakan dana lebih sedikit,
menggunakan bahan baku
lebih sedikit serta hal-hal lain yang membuat kinerja menjadi lebih efesien. Balung ( tenaga ) yang kuat dan fikiran ( akal ) yang sehat dan
cerdas adalah dua hal yang harus
berjalan seiring sejalan.
Sebut saja namanya Ilham, seorang
pegawai negeri di sebuah kementrian. Jika dilihat dar isisi pendidikan, cukup
lumayan. Gelar yang disandangnya adalah sarjana pendidikan agama yang diraihnya
dari bangku kuliah disebuah universitas suasta yang cukup dikenal. Di
kantornya, dia tidak pernah mendapat posisi atau pekrjaan yang membutuhkan
otak. Sehari-hari ia bertugas mengantar surat ,
mengetik konsep, atau hal-hal lain yang cukup dikerjakan dengan mengandalkan
fisik. Padahal jika dilihat dari status pendidikan dimilikinya, bisa saja ia
bekerja dibagian perncanaan, atau penelitian. Namun di tempat ia bekerja, ia
tidak dikenal cerdas. Ia lebih banyak dikenal sebagai pekerja fisik. Pekerjaan
yang ia lakoni, cukup dikerjakan oleh mereka yang hanya tamat SMP. Ungkapan
sesenggak ini, layak untuk difikirkan oleh Ilham, agar ia lebih memaksimalkan
otaknya. Agar “kelas” yang ia miliki di kantornya bisa naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar