Sabtu 9 juni , Pukul 23.00 wita. Sunyi
malam dipecahkan oleh lengking senandung dari Masjid Al-Ihsan Abiantubuh. Enam buah
corong yang terpasang menembus sunyi malam, memperdengarkan lantunan indah
pembacaan syair sejarah nabi. Orang Karang Bata menyebutnya Nya’er . Pembacaan syair sejarah nabi ini, menjadi tradisi religious yang
tetap bertahan. Hampir setiap tahun warga
atau jamaah masjid Al-Ihsan mengundang pembaca
syair untuk meramaikan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW. Tradisi nya’er,
biasanya dimulai selepas acara resmi peringatan isra’ mi’raj. Peringatan Isra’
mi’raj dimulai dengan pembacan kalam Illahi
dan acara puncaknya penyampaian ceramah hikmah isra’ mi’raj nabi besar Muhammad
SAW.
“Malam ini kami datangkan tiga orang pembaca hikayat dari Dasan
Jangkrik Selagalas Mataram, dulunya kami juga sering mengundang pembaca hikayat
dari Kilang Lombok timur” kata Haji
Syukri saat Kampung Media menemuinya asyik menemani para pembaca syair
tersebut.
Saat pembacaan syair berlangsung, jamaah masjid banyak yang datang
untuk mendengarkan serta menyaksikan langsung bagaimana para pembaca syair itu “beraksi”
. Acara biasanya berlangsung hingga dini hari. “Pembacaan hikayat memakai corong luar hanya
sampai jam satu, selanjutnya pakai
pengeras suara dalam masjid saja” kata seorang warga yang nimbrung
Assalamualaikum , ada nggk videonya itu
BalasHapus