Kamis, 19 Juli 2012

Tuaq Ahyar : Pahlawan Sampah dari Karang Bata




Orangnya sederhana dan rendah hati. Dialah Tuaq Ahyar, Pahlawan Sampah dari Karang Bata. Mungkin kita tak pernah peduli dengan sampah yang kita hasilkan. Kita terbiasa membuang sampah dengan sembarangan. Di kali, di got, di jalanan atau di mana saja, yang penting sampah itu tidak mengganggu pribadi kita, terserah dia akan menjadi apa atau membuat orang lain terganggu, kita tak peduli.  Prilaku inilah sebetulnya penyebab sampah pelan-pelan menjadi masalalah besar. Di kota Mataram, sampah membuat para pejabat kebingunga. Kota yang setiap ada seleksi penerima Adipura selalu mendapatkanya ini, belakangan kelimpungan karena Adipura tak bisa diraih lagi. Pasalnya sampah kini semakin tak terkendali. Pantauan Kampung Media yang sering mengikuti rembuk warga dibeberpa tempat di Mataram, seperti  Taman karang Baru, Marong Jamak, Kebon Jaya, dan Kamasan, sampah memang menjadi persoalan.
Di Karang Bata, sebuah kampung yang tak dilewati pengangkut sampah kota, sampah sedikit teratasi. Keterlibatan Tuaq Ahyar, membantu warga memungut dan mengangkut sampah membuat warga sedikit berlega hati.
“ sampah-sampah ini saya buang ke pekarangan yang akan ditimbun, sambil memilih plastic yang kira-kira bisa dijual saya mengantarnya kesana” kata Tuaq Ahyar kepada Kampung Media. Ia terlihat tekun mengangkat berbagai macam sampah yang dihasilkan keluarga di sekitar jalan senopati V dan Senopati raya. Sampah yang diambil diletakkan dalam gerobak. 
Tuaq Ahyar adalah pahlawan, dengan honor seadanya dari warga kampung, ia bisa menyelesaikan salah satu beban pemerintah. Saat ditanya kmana sampah akan dibawa saat pekarangan yang ditimbun penuh, ia menyatakan bahwa  nanti sampah itu akan dia bawa kekontainer di Pasar Abiantubuh.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar