Senin, 09 Juli 2012

Di balik keindahan payet pengantin






Banyak yang tidak tahu, dimana dan bagaimana pakaian mewah pengantin dengan hiasan manik-manik dibuat. Banyak pula yang tidak tahu tangan tangan terampil siapakah yang  berjasa, membuat para raja sehari menjadi anggun berwibawa di antara para tetamunya. Kampung media mencoba menyusuri jejak pembuat hiasan payet pengantin di salah satu sudut kota Mataram Nusa Tenggara Barat.
Sore Selasa 9 Juli yang cerah, saat kampung media menemui ibu muda bernama Ayu tengah merajut manik-manik kecil pada sebuah pakaian pengantin. Ia duduk bersama salah seorang temannya yang membantu menggambar motif bunga pada kain yang akan dipayet. Dengan terampil  jari jemari ibu Ayu menari-nari diatas baju pengantin orderan dari penjahit Nasional  di cakranegara.
“ Saya mencari orderan ke beberpa salon atau tukang jahit, kadang-kadang tukang jahitnya yang memanggil agar saya memangambil bahan yang akan dipayet “ Kata ibu Ayu sambil tekun memasang manik-manik . Menurutnya  satu paket baju yang ia payet, ia bisa menerima upah 75 ribu rupiah. Kadang ia bisa menyelesaikan pekerjannya dalam dua hari, kadang juga lebih lama dari itu.
“ memasang payet ini pekerjaan sambilan” kata ibu tiga anak tersebut. Saat itu  Kampung Media memang menemui ibu Ayu bekerja sambil disampingnya sang bayi tertidur pulas. Ibu muda berkulit putih ini bekerja sambil mengasuh anaknya yang masih balita. Kadang pekerjaannya terhenti  jika si kecil menangis.  
Yuda Rena salah satu ketua Tim Fasilitator Pembangunan Kota Mataram yang berada dilokasi Community Action Planning mengatakan bahwa Usaha kecil itu sangat kreatif. Ia sempat mengamati hasil kerja ibu Ayu dan terkagum-kagum dengan karya kreatif tersebut. Yuda Rena menyarankan agar ibu ayu mebuat proposal permohonan pembinaan dari walikota karena kreasi tersebut bisa dibawa ke tingkat nasional katanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar