“Saya hanya menjual jagung ini saat musim jagung pak” kata pak Rais saat Kampung Media membeli jagung darinya. Setiap sore, pak Rais menyusuri jalanan di kota Mataram untuk menjajakan jagung rebusnya. Aroma wangi asap jagung yang berasal dari kereta dorongnya, akan langsung menggoda anda untuk mencicipi manisnya jagung rebus. Pak Rais memang jeli, sore hari merupakan waktu yang tepat baginya untuk berkeliling membawa dagangannya. Biasanya saat itu banyak orang-orang dipinggir jalan, atau berleha-leha didepan rumah sehabis bekerja siang harinya.
Menurut pak Rais, yang ditemui Kampung Media 15 Juli lalu di bahu jalan Senopati V, ia biasanya membeli jagung secara borongan, misanya satu petak atau dua petak sawah ia borong sekalian. Dengan begitu ia tak perlu tawar-menawar lagi. Memang membeli dengan cara ini ada juga resikonya. Namun pengalaman pak Rais katanya ia tak pernah merugi.
“ jika dihitung, sekali keluar saya membawa modal berjualan sebesar 150 ribu rupiah. Jika langsung habis semua terjual, saya bisa mendapatkan hasil berjualan sebesar 200 sampai 250 ribu rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar