Sabtu, 19 Mei 2012

Wayang Sasak masih diminati




Sudah cukup lama kesenian wayang kulit tidak terdengar kabarnya. Kesenia yang pernah berjaya di era 70an ini, seperti ditelan sang waktu, berganti tontonan digial yang lebih praktis dan bisa dibawa ke ruang-ruang privat. Hasil olah seni telah berubah media. Adanya VCD, DVD, Laser, dan perangkat putar lainnya, menggeser keberadaan tontonan tradisional. Tidak hanya itu, gedung-gedung bioskop yang penah jaya hingga akhir 80an seratus persen tutup.  Meski  teknologi sudah berganti, namun penggemar Wayang sasak yang fanatik ternyata masih ada. Anggapan ini setidaknya dibuktikan dengan kehadiran ratusan penonton yang memadati terop yang dipasang oleh panitia pergelaran Wayang sasak di lapangan umum Sangkareang Mataram Sabtu, 19 Mei 2012 tadi malam.  Pagelaran yang dilaksanakan oleh PEPADI NTB itu, dikemas dalam rangka Sosialisasi 4 pilar kebangsaan ( Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan RI dan Bhineka Tunggal Ika ). Sebelum pentas wayang dimulai, Gubernur NTB yang diwakili Karo Administarsi Kesra menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Gubernur NTB menekankan pentingnya menanamkan kembali 4 pilar kebangsan dimaksud. Selanjutnya wakil MPR juga memberikan sambutnanya. Yang unik dari sambutan wakil MPR adalah, secara spontan di tengah pidatonya, beliau memangil 2 orang anak untuk menghafal pancasila dan dikasi bonus. Beruntunglah dua orang anak  sekolah dasar yang dengan beran, maju kedepan. Dengan cakap dan fasih keduanya menghafal pancasila. Setelahnya mereka tampak riang karena sang wakil MPR memberikan mereka anvelop sebagai hadiah. Dilanjutkan dengan penyerahan tokoh wayang kepada sang dalang.
Pagelaran wayang sasak di malam minggu itu, cukup menghibur. Apalagi saat tokoh pengocok perut seperti Amaq Ocong, Amaq Baok, Beko, inaq litet dan lain-lain. Tokoh-tokoh yang menggunakan bahasa sesuai lokusnya itu membuat para penontonyag hadir terpingkal-pingkal. Salah seorang penonton mengatakan bahwa sudah lama ia tidak menonton wayang. Ia hanya bisa menyaksikan wayang melalui media televise local. “ Dulu saya sering nonton wayang, begadang sampai subuh, sekarang sudah jarang sekali tontonan ini digelar” kata Mahrim salah seorang lelaki yang mengambil tempat di deretan depan.  
Wayang Sasak malam itu bertemakan Menak lare. Berikut sinopsisnya :

MENAK LARE

Di negara Medayin, permaisuri raja Kobatsah telah melahirkan putra laki-laki yang diberi nama Nursewan. Menurut ramalan Patih Betal Jemur, kelak ada Sembilan negara yang ingin menaklukkan Nursewan setelah menjadi raja. Namun hanya raja dari Arab dan Ajam saja yang akan mengungguli putra mahkota. Raja-raja itu ada yang sudah lahir tetapi masih bayi, adapula yang belum lahir. Kemudian raja. Kobatsah memerintahkan Patih Betal Jemur untuk membunuh semua bayi laki-laki yang baru lahir maupun yang masih dalam kandungan. Akibat kebijakan tersebut masyarakat menjadi resah. Ramai-ramai orang mengungsi ke desa-desa, ke gurung, jurang. Sudah banyak bayi laki-laki yang dibunuhnya. Kebijakan tersebut jelas tidak menghargai kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan dan tidak menghargai perbedaan status manusia. Perjalanan Betal Jemur telah sampai di tapal batas negeri Arab. Gegerlah semua orang di daerah itu mereka hendak mengungsikan anak laki-lakinya. Namun raja Arab yakni Abdul Muntalib justru memerintahkan kepada seluruh warganya untuk menyambut baik-baik kedatangan Betal jemur agar berbelas kasihan kepada mereka. Abdul Muntalib menemui Patih Betal Jemur. Ketika bertemu tunduk dan takut orang Medayin akan kewibawaan raja Arab. Akhimya Patih Betal Jemur bersahabat dengan raja Arab. Patih Medayin tersebut lalu sadar dan berjanji tidak akan membunuhi bayi lagi bahkan kemudian menyebar hartanya pada rakyat dan fakir miskin di Mekah. Tak lama kemudian istri Abdul Muntalib yakni Siti fatimah melahirkan anak laki-laki diberi nama Amir Hamzah. Menurut Betal Jemur kelak anak ini akan menjadi anak yang perkasa, pandai, berani, sebagai prajurit pelindung rakyat. Betal Jemur kemudian pamit pulang ke Medayin. Rakyat Mekah sangat bahagia dan kernbali mendapatkan keamanan dan ketentraman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar