
Pagelaran wayang sasak di malam
minggu itu, cukup menghibur. Apalagi saat tokoh pengocok perut seperti Amaq Ocong,
Amaq Baok, Beko, inaq litet dan lain-lain. Tokoh-tokoh yang menggunakan bahasa
sesuai lokusnya itu membuat para penontonyag hadir terpingkal-pingkal. Salah seorang
penonton mengatakan bahwa sudah lama ia tidak menonton wayang. Ia hanya bisa
menyaksikan wayang melalui media televise local. “ Dulu saya sering nonton
wayang, begadang sampai subuh, sekarang sudah jarang sekali tontonan ini
digelar” kata Mahrim salah seorang lelaki yang mengambil tempat di deretan
depan.
Wayang Sasak malam itu bertemakan Menak lare. Berikut sinopsisnya
:
MENAK LARE
Di negara Medayin, permaisuri raja Kobatsah telah
melahirkan putra laki-laki yang diberi nama Nursewan. Menurut ramalan Patih
Betal Jemur, kelak ada Sembilan negara yang ingin menaklukkan Nursewan setelah
menjadi raja. Namun hanya raja dari Arab dan Ajam saja yang akan mengungguli
putra mahkota. Raja-raja itu ada yang sudah lahir tetapi masih bayi, adapula
yang belum lahir. Kemudian raja. Kobatsah memerintahkan Patih Betal Jemur untuk
membunuh semua bayi laki-laki yang baru lahir maupun yang masih dalam
kandungan. Akibat kebijakan tersebut masyarakat menjadi resah. Ramai-ramai
orang mengungsi ke desa-desa, ke gurung, jurang. Sudah banyak bayi laki-laki
yang dibunuhnya. Kebijakan tersebut jelas tidak menghargai kesamaan hak antara
laki-laki dan perempuan dan tidak menghargai perbedaan status manusia. Perjalanan
Betal Jemur telah sampai di tapal batas negeri Arab. Gegerlah semua orang di
daerah itu mereka hendak mengungsikan anak laki-lakinya. Namun raja Arab yakni
Abdul Muntalib justru memerintahkan kepada seluruh warganya untuk menyambut
baik-baik kedatangan Betal jemur agar berbelas kasihan kepada mereka. Abdul
Muntalib menemui Patih Betal Jemur. Ketika bertemu tunduk dan takut orang
Medayin akan kewibawaan raja Arab. Akhimya Patih Betal Jemur bersahabat dengan
raja Arab. Patih Medayin tersebut lalu sadar dan berjanji tidak akan membunuhi
bayi lagi bahkan kemudian menyebar hartanya pada rakyat dan fakir miskin di Mekah.
Tak lama kemudian istri Abdul Muntalib yakni Siti fatimah melahirkan anak laki-laki
diberi nama Amir Hamzah. Menurut Betal Jemur kelak anak ini akan menjadi anak
yang perkasa, pandai, berani, sebagai prajurit pelindung rakyat. Betal Jemur
kemudian pamit pulang ke Medayin. Rakyat Mekah sangat bahagia dan kernbali
mendapatkan keamanan dan ketentraman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar