|
photo ilistrasi dari google.com |
Siang pukul 12.00 Wita, langit Mataram menghitam. Pertanda sebentar lagi akan turun hujan. KM Abiantubuh Baru sengaja menyempatkan diri untuk ikut shalat jumat di Masjid Raya At-Taqwa Mataram. Shalat jum'at kali ini akan menjadi istimewa karena dihadiri oleh SBY, presiden RI. Sebelum adzan dimulai, masjid utama yang terletak di samping lokasi pembangunan Islamic Center itu, sudah ramai oleh ummat muslim yang akan menunaikan shalat jum'at. Suasana kian mendung, pintu gerbang masjid tidak seperti biasa. Jamaah yang akan ikut shalat jum'at di periksa seperti layaknya orang mau naik pesawat. semua benda-benda logam dikeluarkan, terutama yang kebetulan membawa korek api. yang membawa korek api diminta untuk menitipkannya. Hujan turun. SBY beserta rombongan kepresidenan tiba di Masjid. Sesuai urutan cara jum'at, beruntun mulai adzan hingga khutbah dilaksanakan, masjid raya terasa sejuk dan khusyuk. Khatib menekankan persatuan dan kesatuan ummat dalam khutbahnya. persatuan akan memudahkan segala macam pekerjaan. Indonesia yang teriri dari multi agama, multi ras, multi suku, hanya kan bisa maju jika manusianya bersatu. " begitu pesan sang khatib. Shalat jum'at dicederai sedikit insiden. seseorang tiba-tiba berteriak dideretan belakang. Dengan cekatan pasukan pengaman presiden menggotong lelaki tua tersebut ke belakang. Saat shalat jumat dilaksanakn, ia pun diberikan kesempatan untuk mengikutinya. Sesaat selepas imam mengucap salam, orang-orang berdesakan di pintu tempat SBY akan keluar. Para jama'ah yang ingin bertemu dan bersalaman dengan presiden, berdesakan. Para pengaman saat itu dengan tegas melarang. Namun SBY memberi kesempatan kepada jamaah yang berada paling depan dikerumunan untuk menyalaminya. Terlihat sepucuk anpelov surat disodorkan kepada SBY dan SBY meneerimanya dengan senyum. setelah agak lama memberi kesempatan warga bersalaman akhirnya SBY berlalu sambil mengucap salam dan melambaikan tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar