Pemuda kurus tinggi ini biasa di panggil Udin Sape. Ia adalah salah
satu dari sekian banyak generasi muda NTB asal Bima yang menuntut ilmu di
Mataram. Pemuda murah senyum ini sehari-harinya kuliah di Fakultas keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Mataram. Meski tidak sering, pemuda yang menyukai
puisi ini kadang pulang ke kampung halamannya di Bima untuk,
bertemu keluarga dan sanak famili. Ia memanfaatkan saat liburan kuliah untuk
melepas kerindunya kepada tanah kelahirannya. Kepada KM ia
bercerita betapa dulunya kondisi infrastruktur jalan dari Sumbawa ke Bima rusak dan kurang mendapat
perhatian.
“
Dulu kalau kita pulang, jalanan seperti lautan debu. Kita harus hati-hati
karena pandangan terhalang debu jika
kita berada di belakang. Selain itu disana-sini jalanan berlubang-lubang.
Alhamdulillah kini jalanan sudah mulus, karena pemerintah melakukan perbaikan
disana-sini” cerita udin kepada Warta Unggulan dalam sebuah kesempatan
Mahasiswa
asal Sape yang karya sastranya pernah termuat di koran negeri Malaysia ini juga
menceritakan apresiasi positif paman dan mantan Rektornya terhadap pemerintah
provinsi yang tengah gencar melakukan perbaikan serta pembangunan infrastruktur
jalan.
“
Paman saya sering bolak-balik Mataram Bima, beliau sangat senang dengan kondisi
jalanan saat ini” katanya.(Wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar