Matahari tengah meninggi
saat Kantor Dinas Sosial Kota Mataram kedatangan puluhan tamu. Mereka datang
mengendarai sebuah bis pariwisata. Dari pakaian yang mereka kenakan tampaknya
mereka adalah para pejabat . Benar juga, menurut informasi salah seorang
pegawai di dinas tersebut, para tamu yang datang adalah anggota dewan dari
Semarang. Di salah satu sudut kantor tersebut, beberapa orang tamu terlihat
mengerubuti dua orang pedagang souvenir atau mutiara. Setelah didekati, rupanya
para tamu itu tengah memborong oleh-oleh. Satu orang terlihat menghitung uang
kertas berwarna merah sekitar 7 lembar.
Salah seorang pedagang
tersebut adalah Fadli. Ia adalah salah
satu diantara sekian banyak penjual mutiara keliling asal Pagutan yang menyebar
di Kota Mataram dan Lombok Barat. Orang-orang dari Pagutan yang seprofesi
dengannya, memang terkenal gigih. Jika ada kabar ada tamu atau wisatawan yang datang,
mereka dengan cepat akan meluncur ke
lokasi dan menggelar dagangannya. Ia tersenyum lebar saat Kampung Media mengajaknya bicara. Dari raut
mukanya saya menduga ia tengah mujur hari itu. Dia tampak sangat bersyukur dengan
banyaknya tamu yang datang di NTB akhir-akhir ini.
“Dulu sebelum ada gerakan Visit
Lombok Sumbawa, kita harus menunggu lama baru bisa ada tamu. Kalau mujur,
paling ada satu atau dua bis. Sekarang bisa dibilang setiap hari ada tamu. Kami
senang meskipun tidak semua tamu berbelanja dan membeli mutiara yang kami jual”
kata Fadli kepada Warta Unggulan. Ia menilai positif langkah pemerintah
mengupayakan agar pariwisata menjadi salah satu fokus pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar