Kamis, 13 September 2012

Pande Besi di kampung Getap Cakranegara terancam punah.


Seiring berkembangnya IPTEK pada zaman ini, kini pande besi yang berada di Getap, Cakra Selatan baru terancam punah, khususnya dalam pembuatan benda – benda langka seperti keris, pisau, parang dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Salah satu diatara factor internalnya ialah  para orangtua yang ahli dalam membuat benda tersebut selalu berpesan kepada anak-anaknya  untuk mencari pekerjaan lain selain pande besi, karena dengan profesi tersebut mereka sangat kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua, faktor internalnya berasal dari dalam anak tersebut, tidak sedikitpun tertarik untuk mendalami ataupun melanjutkan profesi orang tuanya sebagai tukang pande besi.karena mereka tahu penghasilanya jauh dari harapan yang ingin dicapai.
Selanjutnya, faktor eksternal yang mempengaruhinya adalah, berkembangnya industri las di kampung tersebut, tidak dapat dipunggkiri bahwa pendapatan melalui las sangat jauh lebih banyak ketimbang pande besi. Perbandingan antara pande besi dengan las jika di persentasekan antara  10% berbanding 80% sebagai contoh papuq mad di Getap beliau adalah pengrajin besi dan memang ahli dalam membuat benda benda seperti keris, pisau dan sebagainya, harga pisau dapur dia hanya dapat menjualnya seharga Rp. 10,000,  dalam seminngu pun belum tentu bisa 10 biji terjual. padahal dalam pembuatanya membutuhkan lumayan bahan baku, antara lain dia harus membeli besi sebagai bahan pokok pembuatan pisau tersebut, lalu dia harus membeli areng untuk memijarkan besi tersebut, belum lagi dibutuhkan kesabaran dalam membuatnya. Lalu barang yang dijualkan itu dalam sehari kalaupun ada orang yang datang membeli,lain halnya dengan tukang las, digetap gaji tukang las rata2 berkisar antara  Rp. 80,000 sampai Rp. 100,000 bagi yang sudah sangat ahli, jika sehari tukang las dapat  Rp. 100,000 dalam 6 hari mereka dapat            Rp. 600.000 karena di Getap tukang Las diberikan gaji setiap sabtu sore, jadi dalam satu bulannya saja, penghasilannya mampu mencapai Rp. 2,400,000
Itulah kenapa hari demi hari para pengrajin besi di Getap semakin hari semakin berkurang, dan sampai sekang ini, jumlah para pengrajin besi bisa dihitung dengan jari, sehingga tidak heran para turist dari luar negeri yang yang dulunya sering berkunjung ke Getap pun sekarang ini menjadi jarang, karena tidak ada objek atau sesuatu yang menarik yang bisa di lihat disana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar