Senin, 17 September 2012

Pak Amran : bercita-cita pekerjakan banyak orang.






Saat matahari mulai meninggi, pintu gerbang kampus STMIK Bumi Gora mulai ramai. Di seberang kampus, puluhan sepeda motor bahkan mobil,  terparkir rapi di depan lapak PKL yang baru saja dipermak lebih cantik oleh pemkot Mataram. Pemilik sepeda motor  dan mobil tersebut adalah pelanggan warung soto di depan kampus tersebut.  Terlihat beberapa pembeli mengantri untuk disuguhi sajian semangkok soto Sasak yang terkenal maknyus itu.
“ Hampir tiap hari saya dan teman-teman datang ke tempat ini, untuk menikmati soto khas Sasak ini. Rasanya memang beda dari soto lainnya” kata Pardi salah seorang pelanggan yang mengenakan seragam kantornya ke warung tersebut. Pardi datang bersama tiga orang temannya. Bersama Pardi, terdapat banyak pelanggan lain yang asyik menyatap soto hangat, serta menunggu giliran dilayani pelayan yang rata-rata perempuan.
Soto depan kampus STMIK Bumi Gora, memang terkenal gurih.  Sajian hangat soto ini, akan menggugah selera anda terutama saat menjelang makan siang. Soto ditaburi sayur, serondeng, dan daging ini, banyak didatangi pelanggan saat siang hari. Anda penasaran dan ingin mencicipi rasanya ? datanglah tepat sebelum Zuhur saat sedang padat pembeli, jika lewat jam tersebut, maaf.. anda pasti tidak kebagian. Warung ini hanya buka sekitar jam makan siang, setelahnya tutup.  
Pemilik warung ini bernama pak Amran. Ia mulai menekuni usaha berjualan soto Sasak sejak tahun 1973. Awalnya ia berjualn di kantor-kantor pemerintah. Di kantor eks Bupati Lombok Barat ia sempat berjualan selama 10 tahun. Sejak tahun 2002 ia mulai merintis tempat berjualn saat ini. Waktu itu kondisinya masih sepi, meski Kampus STMIK Bumi Gora sudah ada. Pelangannya paling-paling mahasiswa kampus tesebut.  Dengan sabar tekun dan kerja keras,  ia melayani pembeli yang masih jarang waktu itu. Hari berputar, kesarabarannya kini berbuah manis. Lebih dari 150 mangkok soto ludes hanya dalam tempo beberapa jam saja. Rasa sedap, harga yang terjangkau, serta kesabaran melayani, merupakan kunci kesuksesan Pak Amran. Kini ia tak terlalu banyak bekerja, sebab warung sotonya ia pekerjakan 6 orang karyawan.
“ Prinsip saya yang penting usaha ini lancar meskipun tak terlalu banyak mendapatkan untung. Keuntungan yang saya dapat sebagia untuk membeli bahan, sebagian lagi untuk menggaji karyawan. Kasihan mereka tak ada pekerjaan” Kata pak Amran sambil menguliti daging, untuk bahan soto racikannya.
 Pak Amran berfikir untuk membuka cabang, agar bisa mempekerjakan lebih banyak orang. Menurutnya, ia ingin sekali membuat lapak di sekitar timur Mataram Mall, dengan begitu usahanya akan lebih maju dan menopang hidup orang lain. (wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar