KM Abiantubuh. Keindahan
Gunung Rinjani yang menantang, membuat banyak orang terutama para pendaki,
penasaran ingin menaklukan puncaknya yang gagah menjulang. Ribuan pelancong
tiap tahunnya, rela menguras keringat, menapaki
padang savana, mendaki bebukit terjal , dengan langkah hati-hati untuk
menikmati keindahan pesona Rinjani yang mendunia itu. Rinjani ibarat magnit.
Mengundang banyak orang dari berbagai penjuru dunia untuk bisa menapakinya. Hal
ini dianggap sebagai peluang bagi pemuda lajang asal Karang Bata Mataram, Ahmad
Juaini. Ketertarikan banyak orang untuk bisa menaklukan puncak Rinjani, ia
manfaatkan untuk meraup uang, menjual jasa pemandu bagi para pendaki.
Ahmad Juaini, adalah mantan TKI yang sudah bertahun-tahun
bekerja di negeri jiran Malaysia. Sejak pulang ke Lombok, ia kembali bergabung
dengan teman-temannya sesama pendaki. Hobi mendakinya kembali kumat. Sebagai
pendaki ia terbilang aktif. Tak hanya Rinjani, namun ia juga mendaki puncak Tambora. Hobi inilah yang
kemudian ia jual lewat media sosial. Ia
menawarkan paket menaiki kindahan
Rinjani dan Tambora lewat berbagai grup di media sosial. Hasilnya lumayan,
paling tidak sehari ia bisa meraup uang sebesar 200 ribu rupiah lewat
keterampilan jasa yang ia miliki. Juan De Matteo, Nama akun facebooknya. Akun
inilah yang ia gunakan untuk menawarkan keahliannya mengantar wisatawan. Ia
menjalin kerjasama dengan banyak orang. Pendaki-pendaki yang pernah ia pandu
berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “ Saya sudah lupa berapa banyak
berapa pendaki yang saya antar, mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti
Jakarta, Bandung, Semarang, Makassar, Batam dan Solo. Kata Juaeni kepada Kampung Media menjelang saat berbuka (10/7) kemarin(wan)
salut memang abang yg skeq no..
BalasHapuschapta nya tolong di non aktifkan aj bang.. biar semua dapet komen cepet
BalasHapus4 jempol buat loe....
BalasHapus\m/antap...
BalasHapus