Kamis, 04 April 2013

Rumput Laut Pintu Kesejahteraan Nelayan



Rumput laut mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Dusun Serewe Desa Serewe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Penghasilan dari rumput laut jauh lebih bagus dibandingkan tangkapan ikan. Para nelayan di Serewe sudah lama berganti profesi dari nelayan menjadi petani rumput laut.
‘’Kalau soal hasil, rumput laut ini menjanjikan,’’ kata ketua kelompok petani rumput laut Ujung Baru Ihsan.
Dalam sekali panen, Ihsan bisa menghasilan 1,5 ton kering. 1 kg dijual dengan harga Rp 6.000, jadi untuk satu petak bisa menghasilkan Rp 9 juta. Pendapatkan ini jauh melampaui penghasilan Ihsan sebagai pegawai honorer di Puskesmas.
‘’Itu alasan saya kembali ke Serewe, bisa kembali tanam rumput laut,’’ kata pria yang pernah tinggal di Narmada Lombok Barat ini.
Awalnya Ihsan memulai usaha rumput laut secara mandiri. Belakang ketika program pemerintah Provinsi NTB, PIJAR (Sapi, Jagung, Rumput Laut) Ihsan kecipratan. Melalui kelompok Ujung Baru, pemerintah memberikan bantuan fasilitas untuk budidaya rumput laut. Petani yang tidak memiliki lahan diberikan bahan untuk pembuatan petak dan long line.
‘’Saya bersyukur ada program rumput laut dari pemerintah. Sebelumnya kami belum memiliki petak, sekarang sudah memiliki. Hasilnya cukup bagus. Penghasilan saya dari rumput laut lebih banyak dibandingkan honor. Program seperti ini harus dilanjutkan,’’ kata Ihsan.
Kepala Dusun (Kadus) Serewe yang juga seorang petani rumput laut Puji Rahmatullah juga merasakan manfaat rumput laut. Ketika musim tanam dan panen, tidak ada orang menganggur. Hasil rumput laut juga mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
‘’Program PIJAR, terutama rumput laut ini sangat bagus. Hasilnya cukup besar, sekali panen saya bisa memperbaiki tembok rumah, panen berikutnya bisa perbaiki atap rumah. Kedepannya program ini harus ditingkatkan, program TGB ini bagus. Beberapa kekurangan yang ada dalam hal sosialisasi perlu ditingkatkan,’’ katanya.
Menurut Puji, program PIJAR yang dicangkangkan Pemprov NTB memberikan harapan bagi petani rumput laut. Kedepan, program PIJAR ini bisa ditingkatkan, bukan hanya pada budidaya, tapi pengembangkan produk olahan rumput laut. Puji sendiri pernah membut usaha es jus rumput laut di Mataram, hasilnya cukup memuaskan.
‘’Program rumput laut ini bisa juga disandingkan dengan program wirausaha baru,’’ sarannya. (tim)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar