Sabtu, 20 April 2013

Pentas Seni Untuk Yatim Piatu


Sejak ba’da Isyak, ratusan penonton memadati panggung berukuran 8x7 meter , yang terpasang di pinggir jalan senopati V. Panggung tersebut tidak terlalu tinggi.  Dengan latar belakang dan samping berwarna hitam, dan lampu sorot yang biasa dipakai dalam pertunjukan panggung itu terlihat seperti panggung yang dibuat secara serius. Tak ada spanduk atau penanda  kegiatan. Apa gerangan yang akan dipentaskan. Banyak orang yang bertanya Tanya. Di sebelah utara dan selatan panggung, terdapat kotak amal bertuliskan “ Amal untuk anak Yatim”.  Semakin malam orang-orang yang datang kian membludak. Namun panggung masih saja kosong . yang terdengar hanya alunan music yang diputar lewat soundsystem.
Tiba saatnya panggung dinaiki para pengisi acara. “ para penonton harap bersabar, dalam lima menit kedepan, acara pementasan drama akan kita sama saksikan” kata panitia yang terdengar melalui pengeras suara. Naiklah panitia memberikan sambutan. Dari sambutan yang disampaikan Yusri Amri salah seorang panitia inilah akhirnya orang-orang tahu kalau malam itu akan berlangsung pertunjukan seni dalam rangka menggalang dana Yatim Piatu. Acara digelar oleh Remaja Masjid Subulassalam. Pentas seni itu pun berlangsung. Penampil pertama membawakan sebuah puisi tulisan Abdul Hadi dengan dengan judul “ Doa Untuk Indonesia”. Puisi yang ditampilkan membuat para penonton terdiam dna sesekali bertepuk tangan. Dilanjutkan dengan puisi berjudul Aku tidak Tahu oleh Islam.
Setelah tuntas pembacaan puisi, panging tersebut di goyang oleh penampilan music akustik. Tampil lembut dalam gelar tersebut, Alwi Mujib dan kawan-kawan. Dua lagu diiringi gitar, maracas, dan jimbe membuat para penonton kagum akan penampilan para jomblo tersebut. Alwi dengan sangat kocak menyapa penonton, membuat suasana malam minggu 20 April 2013 itu terasa lebih hangat.
Terakhir, penonton dibuat terkesima oleh pentas drama berjudul “Cinta di Pucuk Ketapang”. Drama ini dimainkan oleh anggota remaja masjid seperti , Sofyan, Indah, Sofi, Rahima, Anang, Ema, Hilda, Ana, Devi, Iqbal, dll.  Dari pejelasan panitia, Drama ini terinspirasi dari status fesbuk  (Roja'i)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar