Sejak ba’da Isyak, ratusan penonton memadati panggung
berukuran 8x7 meter , yang terpasang di pinggir jalan senopati V. Panggung tersebut
tidak terlalu tinggi. Dengan latar
belakang dan samping berwarna hitam, dan lampu sorot yang biasa dipakai dalam
pertunjukan panggung itu terlihat seperti panggung yang dibuat secara serius. Tak
ada spanduk atau penanda kegiatan. Apa gerangan
yang akan dipentaskan. Banyak orang yang bertanya Tanya. Di sebelah utara dan
selatan panggung, terdapat kotak amal bertuliskan “ Amal untuk anak Yatim”. Semakin malam orang-orang yang datang kian
membludak. Namun panggung masih saja kosong . yang terdengar hanya alunan music
yang diputar lewat soundsystem.
Tiba saatnya panggung dinaiki para pengisi acara. “ para
penonton harap bersabar, dalam lima menit kedepan, acara pementasan drama akan
kita sama saksikan” kata panitia yang terdengar melalui pengeras suara. Naiklah
panitia memberikan sambutan. Dari sambutan yang disampaikan Yusri Amri salah
seorang panitia inilah akhirnya orang-orang tahu kalau malam itu akan
berlangsung pertunjukan seni dalam rangka menggalang dana Yatim Piatu. Acara digelar oleh Remaja Masjid Subulassalam. Pentas
seni itu pun berlangsung. Penampil pertama membawakan sebuah puisi tulisan
Abdul Hadi dengan dengan judul “ Doa Untuk Indonesia”. Puisi yang ditampilkan
membuat para penonton terdiam dna sesekali bertepuk tangan. Dilanjutkan dengan
puisi berjudul Aku tidak Tahu oleh Islam.
Setelah tuntas pembacaan puisi, panging tersebut di goyang
oleh penampilan music akustik. Tampil lembut dalam gelar tersebut, Alwi Mujib
dan kawan-kawan. Dua lagu diiringi gitar, maracas, dan jimbe membuat para
penonton kagum akan penampilan para jomblo tersebut. Alwi dengan sangat kocak
menyapa penonton, membuat suasana malam minggu 20 April 2013 itu terasa lebih
hangat.
Terakhir, penonton dibuat terkesima oleh pentas drama
berjudul “Cinta di Pucuk Ketapang”. Drama ini dimainkan oleh anggota remaja
masjid seperti , Sofyan, Indah, Sofi, Rahima, Anang, Ema, Hilda, Ana, Devi,
Iqbal, dll. Dari pejelasan panitia,
Drama ini terinspirasi dari status fesbuk (Roja'i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar