Puluhan warga Abiantubuh tampak antusias saat Muhyi Abidin,
anggota DPDRI melakukan reses . Acara yang di gelar ba’da Ashar (17/11/12) tersebut berlangsung di
madrasah diniyah Raudatul Jannah Karang Bata utara. Para peserta yag hadir tak hanya
dari kelurahan Abiantubuh namun banyak juga dari luar kelurahan seperti Dasan
Cermen, Babakan, Gebang dan Cakra Barat. Dalam pertemuan tersebut anggota DPD
yang dikenal Hafal Kitab Suci Al-Qur’an ini, banyak bercerita soal aktifitasnya
sebagi anggota DPD. Kesempatan sore itu juga
digunakan untuk menjaring aspirasi berbagai aspirasi atau masukan dari anggota
masyarakat yang hadir di tempat tersebut. Banyak hal yang disinggung peserta
yang hadir. Mulai dari tidak adanya Serifikasi Guru Suasta disekolah negeri,
kualitas raskin yang buruk, Home Industri yang terkesan jalan sendiri, Asuhan
keluarga yang kurang disentuh bantuan, Tunjangan Fungsional guru suasta yang di
cabut kemenag , dan beberapa persoalan
kemasyarakatn lainnya. Muhyi pun memberikan jawaban sekaligus menyampaika
beberapa hal terkait pertanyaan para jama’ah yang hadir sore itu.
" Kami memiliki Asuhan keluarga bernama Asuhan keluarga Al-Abro, selama ini perhatian pemerintah belum maksimal kepada Asuhan keluuarga. Bantuan lebih banyak difokuskan untuk membantu panti asuhan, padahal kami sama saja dengan Panti asuhan, yaitu mengelola anak yatim, bedanya kami di luar panti" kata Haji Hasbullah kepada Muhyi
Salah satu
persoalan yang dijawab itu adalah bahwa
pencabutan tunjangan fungsional sebetulnya sikap melawan undang-undang yang
harusnya tidak terjadi. Kemenag harusnya memberikan hak kepada para guru.
Acara kunjungan DPD itu berakhir hingga menjelang magrib. Selepas
Adzan, Muhyi Abidin pun didaulat memimpin shalat berjamaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar