Jumat, 23 November 2012

Tradisi Mubur 10 Muharam Pengikat Persaudaraan


Abiantubuhnews.(24/11/12). Banyak sekali tradisi positif peninggalan leluhur yang masih bertahan dan dilaksanakan oleh komunitas masyarakat. Tradisi tersebut memiliki nilai sakral, menyimpan makna yang dalam bagi kelangsungan hidup bermasyarakat.  Di salah satu sudut kota Mataram, tepatnya di lingkungan Karang Bata-Abiantubuh Baru  sebuah tradisi lama masih bisa bertahan. Tradisi lama  Islam Sasak  tersebut adalah mubur.  Tradisi yang bisa mempererat persatuan dan kesatuan warga ini, telah berlangsung cukup lama, sejak kampung tersebut mulai ditinggali warga .  Seminggu sebelumnya, melalui corong masjid ba’da  shalat jum’at, saat seluruh warga  pria datang menunaikan shalat wajib setiap minggu itu, permakluman pun dikumandangkan.
“  kepada seluruh warga, kami permaklumkan. Minggu depan kita akan melaksanakan tradisi warisan leluhur yaitu mubur. Oleh sebab itu kepada semua warga  diharapka ikut berpatisipasi . beberapa hari kedepan kita mengumpulkan dana untuk kegiatan tersebut” kata  imam shalat yang waktu itu adalah TGH Aminullah. Selanjutnya menjelang perayaan radisi tersebut beberapa petugas  disebar berkeliling kampung untuk mengumpulkan angaran dengan menggali partisipasi warga. Setelah dana terkumpul, beberapa orang tokoh masyarakat merencanakan apa saja yang harus disiapkan dalam rangka mensukseskan perayaan tersebut.
Tiba pada saat hari H mubur tersebut. Warga  mulai sibuk sejak pagi hari. Ragi dari sajian utama perayan tersebut mulai di siapakan. Sajian utamanya adalah bubur. Bubur yang dibuat merupakan bubur istimewa. Bubur ini menjadi sangat istimewa karena didalamnya terdapat bermacam-macam rempah dan tumbuhan berkhasiat obat.  Bubur mulai dibuat sejak pagi dan disajikan sore atau malam hari.
Tradisi mubur  tahun ini dilaksanakan usai shalat isya di masjid Subulassalam karang bata.  Mubur sebagai tradisi tahunan menjadi ajang silaturrahmi warga. Selepas isya, Jumat 23 November 2012,  warga mulai berbondong-bondong untuk  menhadiri  perayaan tersebut. Masjid Subulussalam  menjadi ramai tak seperti hari-hari biasa. Sebuah spanduk  dibuat dengan menggunakan layar LCD projector terpampang  di atas mimbar bertuliskan “ ACARA  MUBUR  10 MUHARRAM “. Musik religi menyambut kedatangan para warga bergema ke penjuru kampung. Meriah.
Rentetan acara yang dimulai dengan pembukaa dan dilajutkan dengan ceramah tersebut dihadiri juga oleh Lurah Abiantubuh Baru, Camat Sandubaya, serta bapak walikota Mataram. Dalam sambutannya walikota Mataram  mengatakan bahwa tradisi leluhur semacam ini memang penting dirawat dan dilestarikan.
 “ pada sepuluh Muharram ini, mari kita tingkatkan ukuwah Islamiyah kita, semangat hijrah Rasulullah kita teladani kembali. Yang kurang kita tingkatkan, yang bengkok kita luruskan yang renggang mari kita rapatkan kembali. Semua itu harus dilandasi dengan iman dan taqwa. “ kata walikota yang biasa dipanggil ustdz tersebut
 TGH Aminullah dalam kesepatan tersebut memberikan ceramah singkat yang intinya mengharapkan hal yang sama. persaudaran yang terjalin harus kemabli dieratkan agar bisa meraih kemajuan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar