Add caption |
Using namanya, sehari hari ia beraktifitas di kawasan
pariwisata pantai Kuta Lombok. Ayah dari Muhammad Sahredy Dawson dan Muhammad
Zahwil Allamul Huda ini sudah cukup lama bergelut di dunia pariwisata. Sejak
tamat madrasah Aliyah tahun 1992, suami
dari Seniwati ini langsung terjun
lapangan, menjadi pemandu wisata. Sebagai penduduk asli Awang, ia hafal betul
lekuk-lekuk pantai Kuta. Dengan cekatan ia
akan membantu anda jika kebetulan berlibur ke pantai Kuta dan
menggunakan jasanya sebagai pemandu wisata. “ Sebelum jadi guide, saya kursus
bahasa inggris di jalan Erlangga Mataram, sebagai guide paling banter satu bulan
saya bisa dapat 400 ribu. Waktu itu daerah wisata pantai Kuta belum ramai
seperti sekarang” kata lelaki yang pernah bekerja di Hotel Florida ini
mengenang awal ia menekuni dunia pariwisata .
“ Tahun 1997 Bos saya namanya Haji Yunus di Hotel Florida.
Setelah itu saya juga sempat bekerja di
Heaven on Planet Ekas. Bos saya namanya Prof. Dr. Kery Black dari New Zeland.
Orangnya baik sekali. Saya kerja disana hingga tahun 2000. Setelah itu saya
kembali kerja guide sistim palen, kata Using sambil menghisap rokoknya.
Saat KM menanyakan bagaimana kondisinya sekarang
setelah pemerintah gencar membangun gerakan
Visit Lombok Sumbawa, ia tersenyum.
“ Pak.. sekarang kami sudah berubah. Saya bisa mengumpulkan uang sampai 2 juta
dalam satu bulan. Banyaknya tamu menjadi berkah tersendiri bagi kami di sini.
Kalau kami bantu rentalkan mobil untuk
tamu 400 ribu, 100 ribu bagian kami, kalau kami bawa tamu ke Sukarara, kami
dapat fee 10 sampai 20 persen “ katanya
bersemangat.
Sekarang Using ditunjuk teman-teman seprofesinya sebagai ketua kelompok sadar wisata Samudera Awang,
Desa Mertak Kecamatan Pujut Lombok Tengah.
Ia juga menjadi coordinator pengamanan pantai yang tugasnya melindungi dan
memberikan kenyamanan kepada para tamu diwilayah pantai Kuta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar