Senin, 05 November 2012

Kami sudah berubah sekarang



Add caption
Using namanya, sehari hari ia beraktifitas di kawasan pariwisata pantai Kuta Lombok. Ayah dari Muhammad Sahredy Dawson dan Muhammad Zahwil Allamul Huda ini sudah cukup lama bergelut di dunia pariwisata. Sejak tamat madrasah Aliyah tahun 1992,  suami dari  Seniwati ini langsung terjun lapangan, menjadi pemandu wisata. Sebagai penduduk asli Awang, ia hafal betul lekuk-lekuk pantai Kuta. Dengan cekatan ia  akan membantu anda jika kebetulan berlibur ke pantai Kuta dan menggunakan jasanya sebagai pemandu wisata. “ Sebelum jadi guide, saya kursus bahasa inggris di jalan Erlangga Mataram, sebagai guide paling banter satu bulan saya bisa dapat 400 ribu. Waktu itu daerah wisata pantai Kuta belum ramai seperti sekarang” kata lelaki yang pernah bekerja di Hotel Florida ini mengenang awal ia menekuni dunia pariwisata . 
“ Tahun 1997 Bos saya namanya Haji Yunus di Hotel Florida. Setelah itu saya juga sempat bekerja di  Heaven on Planet Ekas. Bos saya namanya Prof. Dr. Kery Black dari New Zeland. Orangnya baik sekali. Saya kerja disana hingga tahun 2000. Setelah itu saya kembali kerja guide sistim palen, kata Using sambil menghisap rokoknya.
Saat KM menanyakan bagaimana kondisinya sekarang setelah pemerintah gencar  membangun gerakan Visit Lombok Sumbawa, ia tersenyum.
“ Pak.. sekarang kami sudah berubah.  Saya bisa mengumpulkan uang sampai 2 juta dalam satu bulan. Banyaknya tamu menjadi berkah tersendiri bagi kami di sini. Kalau kami bantu rentalkan mobil  untuk tamu 400 ribu, 100 ribu bagian kami, kalau kami bawa tamu ke Sukarara, kami dapat  fee 10 sampai 20 persen “ katanya bersemangat.
Sekarang Using ditunjuk teman-teman  seprofesinya sebagai  ketua kelompok sadar wisata Samudera Awang, Desa Mertak Kecamatan Pujut  Lombok Tengah. Ia juga menjadi coordinator pengamanan pantai yang tugasnya melindungi dan memberikan kenyamanan kepada para tamu diwilayah pantai  Kuta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar