Minggu, 29 September 2013

PLIK Sandubaya: dari Sekcam Arogan Hingga Sorotan media lokal.



Dua hari di pasang di Markas Kampung Media, perangkat PLIK Sandubaya ramai dikunjungi warga. Karena kekurangan daya listrik, hanya 3 komputer yang bisa beroprasi dari 6 komputer yang disiapkan. Perangkat internet PLIK yang tadinya mangkrak di Kantor camat Sandubaya ini, dipindahkan oleh PT Lintas Artha karena dinilai tidak efektif dan tak pernah dikunjungi warga. PLIK yang dihajatkan untuk dimanfaatkan warga, hanya menjadi pajangan yang sesekali digunakan oleh pegawai kantor camat Sandubaya. Menurut petugas Lintas Artha yang membongkar perangkat PLIK di kantor camat Sandubaya, PLIK tersebut sudah sekitar 3 tahun beroperasi. Ditahun ke empat inilah perangkat tersebut dipindahkan ke komunitas kampung media untuk dioperasikan. Sayangnya, pemindahan perangkat tersebut diwarnai insiden. Ibu sekcam marah-marah karena merasa dilangkahi. Sekcam memerntah paksakan agar perangkat yang sudah terpasang rapi tersebut dikembalikan ke kantor camat. Petugas dari lintas arta dengan susah payah akhirnya membongkar kembali perangkat yang telah dipasang. Dengan menggunakan mobil kijang terbuka, semua peralatan yang dipasang selama dua hari tersebut dibawa kembali kekantor camat.  Sampai dikantor camat, tim dari lintas artha melakukan negoisiasi dan akhirnya perangkat tersebut bisa dibawa kembali dengan persetujuan camat. Beberapa warga yang berada disekitar komunitas kampung media, menyesalkan sikap sekcam Sandubaya. Sekcam yang dinilai arogan. “Mestinya peralatan yang sudah dipasang tidak perlu dibawa kembali ke kantor camat, arogan namanya itu. Jangan mentang-mentang jadi pejabat, main perentah seenaknya. Kita membutuhkan pejabat yang bijak mengatasi persoalan warga” kata Tamrin kepada Kampung Media.  
 Tiga hari beroperasi normal, setiap harinya lebih dari 75 orang menjadi netter dan lebih dari seratus orang datang bermain dan mendampingi temannya. PLIK ramai dikunjungi setelah anak-anak sekolah pulang dari aktifitasnya. Kadang ada yang makan siang disini pesan mie, kata Aulia. Mereka yang belum bisa menggunakan internet, diajari kawan-kawannya. Karena kebanyakan anak-anak, pantauan Kampung media selama PLIK beroperasi, situs yang paling banyak dikunjungi adalah game online anak. Selain itu banyak yang mengakses berita dan browsing tugas-tugas yang diberikan guru.
Kami berupaya memberikan pelayanan internet sehat kepada warga disini. Anak-anak membuka jaringan internet yang konten pornogafinya sudah disaring, jadi tidak perlu khawatir anak-anak akan membuka situs dewasa, kata Shafwan kepada Kampung media.
Salah satu koran lokal yaitu Lombok post (sabtu 28 sept) menempatkan berita suksesnya program PLIK di kecamatan Sandubaya  di Halaman pertama. Koran tersebut memberitakan padatnya pengujung internet serta upaya yang dilakuan kampung media Abiantubuh dalam upaya memperkenalkan internet sehat. (raja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar