Dua hari di pasang di Markas Kampung Media, perangkat PLIK
Sandubaya ramai dikunjungi warga. Karena kekurangan daya listrik, hanya 3 komputer
yang bisa beroprasi dari 6 komputer yang disiapkan. Perangkat internet PLIK
yang tadinya mangkrak di Kantor camat Sandubaya ini, dipindahkan oleh PT Lintas
Artha karena dinilai tidak efektif dan tak pernah dikunjungi warga. PLIK yang
dihajatkan untuk dimanfaatkan warga, hanya menjadi pajangan yang sesekali
digunakan oleh pegawai kantor camat Sandubaya. Menurut petugas Lintas Artha
yang membongkar perangkat PLIK di kantor camat Sandubaya, PLIK tersebut sudah
sekitar 3 tahun beroperasi. Ditahun ke empat inilah perangkat tersebut
dipindahkan ke komunitas kampung media untuk dioperasikan. Sayangnya,
pemindahan perangkat tersebut diwarnai insiden. Ibu sekcam marah-marah karena
merasa dilangkahi. Sekcam memerntah paksakan agar perangkat yang sudah
terpasang rapi tersebut dikembalikan ke kantor camat. Petugas dari lintas arta
dengan susah payah akhirnya membongkar kembali perangkat yang telah dipasang. Dengan
menggunakan mobil kijang terbuka, semua peralatan yang dipasang selama dua hari
tersebut dibawa kembali kekantor camat. Sampai
dikantor camat, tim dari lintas artha melakukan negoisiasi dan akhirnya perangkat
tersebut bisa dibawa kembali dengan persetujuan camat. Beberapa warga yang
berada disekitar komunitas kampung media, menyesalkan sikap sekcam Sandubaya.
Sekcam yang dinilai arogan. “Mestinya peralatan yang sudah dipasang tidak perlu
dibawa kembali ke kantor camat, arogan namanya itu. Jangan mentang-mentang jadi
pejabat, main perentah seenaknya. Kita membutuhkan pejabat yang bijak mengatasi
persoalan warga” kata Tamrin kepada Kampung Media.
Tiga hari beroperasi
normal, setiap harinya lebih dari 75 orang menjadi netter dan lebih dari
seratus orang datang bermain dan mendampingi temannya. PLIK ramai dikunjungi
setelah anak-anak sekolah pulang dari aktifitasnya. Kadang ada yang makan siang
disini pesan mie, kata Aulia. Mereka yang belum bisa menggunakan internet,
diajari kawan-kawannya. Karena kebanyakan anak-anak, pantauan Kampung media
selama PLIK beroperasi, situs yang paling banyak dikunjungi adalah game online
anak. Selain itu banyak yang mengakses berita dan browsing tugas-tugas yang
diberikan guru.
Kami berupaya memberikan pelayanan internet sehat kepada
warga disini. Anak-anak membuka jaringan internet yang konten pornogafinya
sudah disaring, jadi tidak perlu khawatir anak-anak akan membuka situs dewasa,
kata Shafwan kepada Kampung media.
Salah satu koran lokal yaitu Lombok post (sabtu 28 sept)
menempatkan berita suksesnya program PLIK di kecamatan Sandubaya di Halaman pertama. Koran tersebut
memberitakan padatnya pengujung internet serta upaya yang dilakuan kampung
media Abiantubuh dalam upaya memperkenalkan internet sehat. (raja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar