Sabtu, 13 Juli 2013

Catatan Ramadhan 2013 : Minazzulumati Ilannur.




KM Abiantubuh. (14 Juli 2013)Manakala Ramadhan tiba, semua menjadi istimewa.  Langit malam seakan mengubah warna menjadi langit paling ceria diantara 12 bulan lainnya. Subuh yang masih terasa hangatnya santapan sahur, zuhur khusyu’ dalam tikaman rasa lapar, Ashar yang tenang, serta Magrib yang menjadi ujung dari pertarungan. Hari-hari menjadi doa yang tak terbaca. Dalam lembar-lembar kertas kesucian waktu.  Ramadhan adalah cahaya dan harapan. Ramadhan adalah kolam nan indah tempat melepas lelah para pejalan renta, para musyafir dahaga, dan para penjaga sastra di atas dunia yang kian menua.  Entah di padang savanna sunyi atau di tengah gemerlap kota, di antaran hantaman ombak  samudera luas atau di   tengah  bentangan hutan tropis yang mulai kehilangan kekuatannya, Ramadhan tetaplah Ramadhan. Ia menjadi sebuah harapan dan impian akan perubahan minazulumaati ilan nuuri. Shalat di sepertiga akhir malam, menjadi pesta pertemuan antara Sang Pencinta dengan hambanya.
Seakan menghentikan mesin waktu. Gerakan demi gerakan mencatat kegalauan yang tumbang. Dirontokkan oleh percintaan berjuta makhluq dan Khaliq. Percintaan yang membuat seisi jagat cemburu. Percintaan yang melahirkan seorang putra yang tumbuh sempurna. Ia bernama kedamaian hati. Ia bernama ketenangan jiwa. Ia bernama kerinduan, yang ditanam dalam pusaran gelombang Rahman. Milik Dia Sang Maha Pemberi. (wan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar