Sabtu, 25 Mei 2013

Jalan-jalan di Pasar Hewan Selagalas




Sore baru saja di guyur hujan (21/5/213). Beberpa tempat masih digenangi air. Melintasi kampung Selagalas, kampung media menyempatkan diri untuk masuk di pasar Hewan Selagalas yang pada hari itu sedang buka atau hari pasaran.  Suasana pasar degan jalannya yang sempit itu tampak padat oleh kendaraan. Mulai dari mobil-mobil yang digunakan untuk mengangkut sapi dari berbagai tempat, mobil para pedagang, hingga deretan motor terlihat parkir di depan pasar.  Papan  Plank  bertuliskan Pasar Hewan tepat di tengah-tengah pasar. Setelah memarkir motor, Kampung media langsung bergerak menuju ke dalam. Aroma kotoran sapi langsung menusuk hidung. Seperti layaknya pasar suara keramaian orang bertransaksi mendominasi. Ratusan sapi memang berada di dalam pasar. Meski tertulis Pasar Hewan, namun pasar ini memang lebih banyak diisi oleh ternak sapi.  Para pedagang dan makelar berbaur, para penjual dan pembeli ternyata langsung melakukan pembayaran di tempat itu juga. Tidak melalui rekening seperti pembayaran sapi yang dilakukan Ahmad Fathanah yang sedang ngetren  dibicarakan media itu. Yang unik adalah pakaian yang digunakan oleh sebagian besar orang di pasar hewan tersebut bisa dibilang sama. Celana pendek, sarung baju dan sebuah songkok. Keunikan lain yang tidak dibayangkan sebelum memasuki areal pasar adalah bahwa didalam pasar terdapat berbagai macam dagangan. Tentu yang wajib ada adalah para penjual kuliner. Setidaknya para penjual atau calo butuh ngopi sebelum atau setelah mereka beraktifitas. Di ujung utara parker dalam pasar terdapat berbagai macam dagangan. Jam tangan, kepingan VCD khusus lagu-lagu Sasak, minyak wangi, kitab atau buku-buku agama, hingga barang-barang fhasion. Pasar yang tidak buka setiap hari memang menjadi berkah bagi banyak orang, tidak hanya para peternak atau makelar sapi. Di dalam pasar terdapat transakisi ratusan juta bahkan milyaran pada hari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar