KM Abiantubuh. Malam Pawai Takbiran, merupakan saat yang ditunggu bagi mereka yang berpuasa sebulan penuh. Malam pawai itu ibarat setets air yang mengobati dahaga. Selepas Magrib, ribuan ummat muslim memadati jalan-jalan di kota Mataram. Mereka bergerak ke berbagai arah menuju pusat-pusat kerumunan, dimana kegiatan malam takbiran dilaksanakan. Di Lapangan umum atau lapangan Sangkareang mislanya. Lapangan terlihat penuh sesak. Berbagai bentuk dan motif lampion masjid, kaligrafi arab, maket Ka’bah, maket beduk raksasa, terlihat mengabil bagian di tengah-tengah lapangan. Maket – maket tersebut diiringi oleh lampu-lampu hias warna warni dan dibawa oleh anak-anak muda berpenampilan ala timur tengah. Suasana hingar-bingar saat semua peserta membunyikan apapun yang mereka bawa.
Di atas panggung tak kalah meriah, setelah walikota dan
wakil walikota membuka pawai takbiran. Liam pemukul beduk dengan penuh
semangat, memainkan 5 buah beduk yang terpasang di samping kanan panggung. Seperti
sebuah permainan perkusi, ke lima pria muda tersebut meminkan beduk dengan
sangat atraktif. Dentum kembang api membuat Kota Mataram bertabur cahaya warna
warni. Takbiran tidka hanya berlangsung
di Taman Sangkareang. Semua kecamatan mengadakan acara pawai di tempat
berbeda-beda, karena jika menumpuk di satu lokasi akan terjadi ke tidak
nyamanan. (wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar