KM.Abiantubuh.Pagi-pagi, saat saya baru saja
selesai mandi dan bersiap-siap memulai pekerjaan saya di telfon. Penelfonnya
adalah seorang pria dengan suara datar tapi tegas. Dari logat bicaranya, saya
menebak sang penelfon adalah orang dari wilayah Nusa Tenggara Timur. Dia
menyapa dengan sangat santun.
“ Selamat pagi pak, mohon maaf
dengan siapa saya berbicara, saya dari XL bening ingin menyampaikan bahwa anda
sangat beruntung hari ini. Nomer Handphone anda berhak memperoleh hadiah
sebesar 53 juta rupiah” kata pria tersebut. Hati saya berdentum-dentum. Saya
membayangkan uang sebanyak itu akan berada di tangan saya sebentar lagi. “halo”
kata sang penelpon menyapa dari kejauhan. Saya kurang bisa mengontrol diri dan
lagsung menanyakan bagaimana uang tersebut bisa dicairkan.
“ Segera bapak ke ATM dan kami akan
menuntun bapak dari sini, untuk mencairkan hadiah tersebut. Cara ini adalah
cara yang paling cepat, untuk bisa mendapatkan hadiah yang menjadi hak anda”
katanya. Tanpa berfikir panjang, saya
seperti di tuntun untuk segera ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dalam
perjalanan menuju lokasi ATM yang berada di depan sebuah hotel di Cakranegara.
Otak saya dikerubuti bermacam-macam pertanyaan yang langsung saya jawab
sendiri. Saya tidak ingin melepasakan kesempatan emas itu. Tak sedikit pun rasa
ragu menyelinap di sudut hati saya. Impian-impian muluklah yang justru
mengalahkan semua keraguan yang saya miliki. Terbayang uang kertas berlembar-lembar,
harus saya baya pulang. Saya khawatir uang itu dirampok, saya ingin ada yang
mengawal kalau kemudian saya harus menacairkan uang itu langsung. Nanti akan
banyak orang yang menunggu atau antri di luar ATM sementara saya harus menunggu
uang itu cair lewat mesinnya. Tapi bisa nggak ?, bukankah ada batas maksimal pencarian uang di ATM ? macam-macam
isi otak saya.
Sampailah
saya di bilik Anjungan Tunai Mandiri. Saya merasa beruntung, suasana di lokasi
tersebut masih sepi. Dua ruang yang tersedia masih kosong. Saya bergegas dan
menelpon kembali sang penelpon. Lalu saya ditanya macam-macam. Dan penelfon
menuntun saya untuk mecairkan hadiah dari XL Center tersebut. Dia mulai
menyuruh saya mencatat sebuah nomer rekening. Dia bertanya berapa saldo di
rekening saya. Salah satu pertanyaan ngawurnya dari penerlpon adalah saat dia
menanyakan PIN kartu ATM. Lalu mungkin dia menganggap saya sudah terkena
hipnotisnya. Dengan bodohnya ia menuntun saya untuk mentransfer seluruh isi ATM saya ke dalam rekeningnya. Saya diam
sejenak, lalu dia menjelaskan bahwa uang hadiah tersebut hanya akan cair jika
saya mengirim pajak undiannya. Saya berpura-pura mengatakan bahwa dibelakang
saya banyak yang mengantri. Saya tidak enak terlalu lama di dalam bilik.
Akhirnya penelfon tersebut menyuruh saya keluar dulu. Kesempatan tersebut saya
gunakan untuk berlari menuju XL Center yang berada tidka jauh dari lokasi ATM.
Beruntung Customer Cervis XL Center sudah ada di tempatnya. Saya langsung
memberondongnya dengan pertanyaan seputar undian berhadiah tersebut. Lalu CS
berpenampilan menarik tersebut menjelaskan kepada saya. Int penjelasannya
mengatakan bahwa XL center tidak sedang mengadakan undian apapun. Dia
mengatakan bahwa saya jangan percaya terhadap tipuan yang mengatasnamakan XL.Tanpa sadar saya mengucap hamdalah. Dan saya pun
langsung pulang (wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar