Kamis, 15 Agustus 2013

Lebaran Topat, Tradisi yang tak tergerius waktu



Saat matahari belum menampakkan sinarnya, suara takbir kembali menggema dari corong masjid(15/8). Pertanda ritual tradisi lebaran topat (ketupat) akan segera berlangsung. Perayaan Lebaran Topat yang berlangsung enam hari setelah lebaran iedul fitri dilaksanakan ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Sasak di Lombok. “Lebaran ini merupakan ungkapan rasa syukur setelah melaksanakan puasa enam hari dibulan syawal” kata Abeng salah seorang warga Abiantubuh Kepada Kampung Media. Menurutnya lebaran topat selalu ramai karena menjadi perayaan wajib bagi warga. Saat pagi warga akan bersama-sama membaca barzanji di masjid terdekat. Setelah itu, sebagian besar warga akan emndatangi makam-makam tokoh penyebar agama Islam di pulau ini. Mereka biasanya akan membaca zikir dan doa di makam tersebut. Keluarga-keluarga di kampung secara bergerombol keluar rumah. Tak hanya makam - makam para ulama dan pejuang agama Islam yang mereka datangi, namun tempat-tempat rekreasi juga menjadi tujuannya.  (Raja)

2 komentar: