Minggu, 04 Agustus 2013

Indahnya Maleman Pituq Likur



KM Abiantubuh. (4/8). Magrib mengusir senja pelahan. Adzan berkumandang, sahut menyahut antara masjid yang satu dengan lainya. Orang-orang yang berdiri di jalan, berlarian kerumah masing-masing, berkumpul dengan keluarga, guna menikmati santapan berbuka dalam kehangatan keluarga. Malam ini merupakan malam ke 27 bulan suci Ramadhan. Tidak terasa, waktu berputar. Baru kemaren rasanya sidang isbat penentuan awal puasa. Kini keindahan Ramada sudah di pengujung waktu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat Abiantubuh memiliki tradisi menyalakan lampu atau di kampung Karang Bata disebut dengan  dile jojor,ba’da maghrib, menjadi saat yang menyenangkan bagi anak-anak. Mereka akan menyalakan lampu dile jojor lalu memasangnya di sudut-sudut rumah, di gudang, di tempat kerja atau di tempat di mana barang-barang diletakkan. Maleman pituk likur,  begitu orang Abiantubuh Karang Bata menyebutnya. Dulu pada saat menjelang berbuka, maleman pituk likur akan ditandai dengan zikiran atau berbuka bersama di masjid. Lalu cahaya dile jojor akan menghiasi sudut-sudut kampung. Indah sekali. (Rajai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar