Matahari belum terbit, cuaca gerimis membasahi kota Mataram di wilayah selatan. Tepatnya di perumahan yang bersebelahan dengan gedung Rumah Sakit Umum Provinsi NTB yang tengah dibangun. Di tempat tersebut tinggal salah seorang mantri kesehatan . Bang Is biasanya ia dipanggil. Rumahnya yang berada di dekat persawahan sudah dipadati para pasien yang mau berobat atau membawa anaknya untuk disunat. Urusan Sunat menyunat anak Bang Is memang sangat terampil. Seperti pagi itu. puluhan orang sudah mengantri, sebagian besar dari para pasien tersebut, merupakan keluarga yang tengah mengantar anak atau cucunya untuk dikhitan. Pasien Khitan memang sedang banyak-banyaknya. Maklum saja beberapa hari ini masyarakat yang memiiki anak dan sudah siap dikhitan, membawa anaknya secara beramai-ramai ke mantri kesehatan untuk dikhitan. Mereka memanfaatkan moment bulan maulid ini untuk megkhitan anak atau cucunya.
Ibu Hartini contohnya, ia merupakan salah seorang warga Selagalsa. Sudah sejak lama ia merencanakan untuk mengkhitan anaknya semata wayang yang bernama Rama. Pagi-pagi ia sangat sibuk saat harus membawa anaknya untuk dikhitan. Menurutnya ia sangat senang bisa mengkhitan anaknya tahun ini.
Ibu Hartini contohnya, ia merupakan salah seorang warga Selagalsa. Sudah sejak lama ia merencanakan untuk mengkhitan anaknya semata wayang yang bernama Rama. Pagi-pagi ia sangat sibuk saat harus membawa anaknya untuk dikhitan. Menurutnya ia sangat senang bisa mengkhitan anaknya tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar