Dua pemuda tampan dan dua gadis
cantik menaiki panggung Gedung Graha
Bhakti Praja sabtu lalu. Pakaian dengan aksesoris khas Samawa yang mereka
kenakan didominasi warna emas dan warna-warna yang hidup dan cerah. Hal ini
memberi kesan bahwa penampilan para seniman berumur belasan tahun itu tampil
dengan sangat sempurna. Lighting pertunjukan yang menyoroti sosok mereka,
menciptakan cahaya warna warni berkilau. Empat pemuda Samawa tersebut tampil
membawakan kesenian tradisional Sakeco. Kampung Media yang diundang menyaksikan
penampilan mereka malam itu juga merasakan
merasakan aura penampilan mereka,
meski secara bahasa kurang mengerti karena penapilan seniman muda tersebut
menggunakan bahasa Samawa. Ada yang berbeda dari penampilan Sakeco malam itu.
keberadaan 2 wanita cantik yang bahkan memulai
tampilan dengan vocal lembutnya membuat penampilan mereka terasa lebih
berwarna. Pada beberapa pentas sakeco, pemainnya adalah pria. Kali ini tidak.
Perempuan juga tampil mengimbangi para
lelaki.
Sakeco menjadi salah satu di
antara beberpa pementasan yang memeriahkan malam pembukaan tersebut. Malam itu,
para seniman asal Samawa tak hanya menampilkan Sakeco, namun mereka juga tampil
dengan dari-tarian khas yang dikolaborasi dengan olah vokal. Selain itu tarian
pencak silat yang ditarikan mirip
dengan tari Saman asal aceh tak kalah memukau. Tarian tersebut sampai membuat
Sekda NTB naik panggung dan ikut menari. Tarian pencak menjadi tari penutup
dalam acara yang dimulai sejak ba’da Magrb tersebut.
Ratusan penonton yang memadati
Graha Bhakti Praja memberi aplaus meriah pada tiap akhir penampilan para
seniman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar