Selasa, 27 Maret 2012

Perang Api, untuk kebaikan

Lombok memang kaya dengan keberagaman tradisinya. Salah satu tradisi unik yang dimiliki Lombok khususnya kota Mataram adalah ” Perang Api”. Perang api biasa dilaksanakan pada saat ummat Hindu Bali di Cakranegara memperingati tahun baru caka.
Ritual ini dimulai sejak 1838 tersebut dilaksanakan di Jalan Selaparang, Cakranegara, Kota Mataram Nusa Tenggara barat. Konon lokasi perang Api saat ini,  merupakan lokasi peperangan antara Kerajaan Singosari dengan Kerajaan Karang Asem.
Sebelum ritula perang api dilaksanakan, masyarakat Hindu mengarak patung besar berwajah serem dan angker. Patung besar tersebut dinamakan ogoh-ogoh.







Jangan membayangkan peluru, granat atau senapan dalam perang ini, karena Perang Api  bukanlah perang seperti perang sesungguhnya. Sebelum terjadi perang yang menggunakan ”bobok” ini, panitia dan para tetua meneliti apakah peralatan yang digunakan para peserta nantinya tidak membahayakan. Setelah dirasa aman maka perang yang diikuti oleh ratusan orang dari Banjar Negara sakah dan banjar Sweta ini bisa dimulai.
Perang api ini merupakan agenda tahunan yang masuk dalam even budaya yang bisa dijadikan objek wisata bagi para pelancong. Menurut ummat setempat, perang ini sebetulnya dilaksanakan untuk  meruat bumi agar terhindar dari malapetaka seperti yang terjadi pada saat perang antar kerajaan waktu itu. Konon pada awalnya banyak arwah mereka yang mati dalam perang di Cakranegara, mengganggu mereka yang masih hidup. Dari situlah ritual perang api ini berawal. Salah seorang warga pernah mendapat isyarat agar membakar bobok untuk menghindari bencana dari makhluk gaib.
Apapun itu, tradisi yang ditinggalkan merupakan bentuk kearifan lokal yang mesti dilestarikan
Kalau ke Lombok pada saat perayaan nyepi, jangan lupa saksikan ritual menarik ini. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar