
Ramainya pengguna yang datang dimanfaatkan Fitriah untuk
menjual makanan ringan hasil olahannya. Makanan yang dibuat menggunakan bahan
yang memang menjadi produk andalan kampungya. Ia membuat makanan olahan
berbahan dasar tahu dan tempe. “ Saya membuat tahu crispy, tempe crispy atau
pisang crispy untuk anak-anak yang datang ke sini, ternyata banyak yang suka,
hari libur saya sampai bisa menghabiskan 60 bungkus tempe untuk diolah” katanya
menambahkan. Kehadiran PLIK bisa dibilang membantu produsen tahu dan tempe. Makanan
ringan yang dibuat tidak seperti tahu dan tempe goreng biasa namun tampilannya
lebih di percantik agar anak menjadi lebih tertarik. Untuk pisang goreng
misalnya, selain diolah dengan tepung roti, pisang goreng ini juga diolesi
blueband lalu dibubuhi dibubuhi misis atau keju. Dengan begitu tampilannya
menjadi beda dan rasanaya lain dari pisang goreng biasa.
“Jika kondisinya tiap hari seperti ini, maka kami kampung
media sudah bisa mandiri. Kami tidak lagi mengharpkan honor dari pemerintah
agar KM Abiantubuh bisa bergerak.”kata ibu dua anak ini. Dari hasil warung
internet dan menjual kue olahannya ia
telah bisa menyisihkan keuntungan untuk
menabung. (wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar