Keberhasilan program ADONO (Angka Drop Out Nol) dengan beasiswa miskinya menuai apresiasi dari banyak kalangan. Tak hanya siswa dan wali siswa, para guru dan kepala sekolah pun menanggapi positif program ini. Jupri S.Pd.I, salah seorang guru di Madrasah Ibtidakyah Yadinu I Masbagik sangat antusias dengan program pemerintah yang satu ini. Bagi guru kelas pada Madrasah yang berlokasi di jalan Masbagik Pancor ini, sekolah tempatnya mengajar memetik banyak manfaat dari beasiswa miskin.
“ Anak-anak kami bisa membeli kebutuhan dasar mereka seperti sepatu, tas, celana dan baju seragam. Mereka datang kesekolah dengan pakian yang lebih bagus, tentu itu memacu semangat belajar para siswa” kata Jupri kepada Kampung Media.
MI Yadinu I termasuk madrasah tertua diwilayahnya. Madrasah yang dikepalai Ustads Kasman S.Pd.I ini telah beoprasi lebih dari setengah abad lamanya, tepatnya Madrasah ini berdiri sejak tanggal 9 Oktober 1954. Tentu telah banyak prestasi dan dihasilkan. Beberapa prestasi penting yaitu Madrasah suasta ini berhasil lulus 100 % pada musim ujian nasional beberapa bulan kemarin. Beberpa prestasi membanggakan diantaranya, sekolah ini pernah meraih juara terbaik 1 Lomba Tilawatil Qur’an tingkat anak-anak saat MTQ ke XXI pada tingkat provinsi. Juara 1 karate tingkat Provinsi tahun 2012. Selain menjadi juara di tingkat provinsi tentu melewati pula seleksi ketat di tingkat daerah.
Jupri sangat senang bila kedepan program ini bisa dilanjutkan. Menurutnya siswa di MI Yadinu , 97 % berasal dari keluarga miskin. Oleh sebab itu bantuan pemerintah dalam bentuk beasiswa menjadi salah satu penggerak proses belajar mengajar yang manfaatnya langsung bisa dirasakan para siswa dan orang tuanya. Menurut guru yang menyelesaikan kuliahnya di IAIN Mataram ini, sekolahnya menerima kucuran bantuan beasiswa miskin dari dana APBD pemprov NTB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar