Jumat, 25 Januari 2013

Jajanan Malam di Cakranegara


Banyak orang  membutuhkan kue untuk dimakan sambil nonton televisi di malam hari bersama keluarga, atau untuk sebuah pertemuan.Kadang orang kesulitan mencari. Jika anda termasuk yang kesulitan mencari jajanan bergizi dimalam hari, kami merekomendasikan agar anda menyusuri jalan AA Gde Ngurah disekitar Cakranegara.  Di jalan tersebut terdapat sekitar 5 penjual kue yang disajikan hangat. Para penjual kue menggelar dagangannya pada gerobak kaca. Biasanya kita akan melihat terang bulan, kue cucur, dan pisang molen dipajang. Menurut informasi salah seorang pedagang, mereka semua berasal dari Dasan Agung Mataram.  Yang unik dari  penjual kue ini adalah, mereka yang membuat sajian adalah para pria. Tangan-tangan para pria tersebut terlihat cekatan, terutama saat mereka membuat sajian martabak. Ada yang spesial dari para penjual kue tersebut. Biasanya  jika kita membeli terang bulan maka kita akan diberi terang bulan kecil seharga dua ribuan. Jika kita ingin kue yang dibuat spesial maka kita harus memesan. Harganya 5 ribu rupiah per-terang bulan. Tentu besar dan kualitasnya berbeda. Dengan memesan terang bulan spesial kita bisa order dengan kualitas lebih banyak kacang atau susu coklatnya. Ayo belanja kuliner di Cakranegara..

Berkah Bola Dangdut


Puluhan anak terlihat berebut untuk mendapatkan bola kecil warna-warni dari tangan panitia lomba. mereka tak mau ketinggalan untuk berbagi keceriaan pada lomba Bola Dangdut yang disaksikan sore 24 Janurai di Jalan senopati V Abiantubuh Baru. Lomba tersebut digelar oleh remaja Karang Bata Tegah dalam rangka perayaan maulid nabi besar Muhammad SAW. Panitia menyiapkan uang bagi tiap-tiap pemenang. beberapa orang anak tampak riang memasukkan uang hingga kantongnya penuh uang pecahan seribuan kertas dan logam.
saya ikut 3 lomba dan sudah dapat 17 ribu. kata Ali salah seorang peserta kepada Kampung Media. Ali dan beberapa temannya membuka baju agar tidak kegerahan. Sore itu panitia lomba memang mengadakan berbagai lomba secara sepontan.Lomba yang diadakan antara lain  Lari Marathon, bola dangdut, gigit uang, sendok kelereng dll.  Masyarakat memenuhi badan jalan, agar bisa menyaksikan lomba tersebut. Menurut Ahamad Raja, Lomba tersebut disuport oleh beberapa orang warga. Yang paling senang dan beruntung adalah anak-anak. selain mereka bisa bergembira bersama teman yang lain, anak-anak itu juga bisa membawa pulang sejumlah uang jika mereka beruntung menjadi pemenang lomba.

Rabu, 09 Januari 2013

Harapan dari Ujung Pulau


" Alhamdulilah meskipun madrasah kami jaraknya sangat jauh dari pusat kota, namun pemerintahan Baru peduli dengan keberadaan kami. Tahun ini sebanyak 55 siswa MI dan 34 siswa MTs di Madrsh kami mendapatkan beasiswa dari dana APBD. Tentu kami ingin dapat lebih banyak dari jumlah tersebut , karena kondisi orang tua siswa kami rata_rata miskin. Tapi kami sangat bersyukur dengna program BSM yang diluncurkan pemerintah sejak beberpa tahun lalu itu. Kami sangat terbantu" kata Lalu Mawardi QH. SS  S.Pd.I salah seorang pengurus Madrasah Nurul Mujahidin Selong Belanak Praya Barat.  Madrasah Nurul Mujahidin Selong belanak merupakan salah satu madrasah terbesar diwilayh tersebut. Letaknya yg tidak jauh dari pesisir pantai menjadikan madrasah ini ujung tombak pendidikan dan dakwah Islamiyah di kawasan pariwisata pantai selatan Lombok NTB. Lembaga ini mengelola TK MI MTs dan MA.  Kami berharapa program BSM ini bisa dilanjutkan, karena hasilnya sangat nyata kami rasakan" kata Lalu Mawardi menambahkan 

BSM. Lanjutkan pak !


Keberhasilan program ADONO (Angka Drop Out Nol) dengan beasiswa miskinya menuai apresiasi dari banyak kalangan. Tak hanya siswa dan wali siswa, para guru dan kepala sekolah pun menanggapi positif program ini. Jupri S.Pd.I, salah seorang guru di Madrasah Ibtidakyah  Yadinu I Masbagik sangat antusias dengan program pemerintah yang satu ini. Bagi guru kelas pada Madrasah yang berlokasi di jalan Masbagik Pancor ini, sekolah tempatnya mengajar memetik  banyak manfaat dari beasiswa miskin.
“ Anak-anak kami bisa membeli kebutuhan dasar mereka seperti sepatu, tas, celana dan baju seragam. Mereka datang kesekolah dengan pakian yang lebih bagus, tentu itu memacu semangat belajar para siswa” kata Jupri kepada Kampung Media.
MI Yadinu I termasuk madrasah tertua diwilayahnya. Madrasah yang dikepalai Ustads Kasman S.Pd.I ini telah beoprasi lebih dari setengah abad lamanya, tepatnya Madrasah ini berdiri sejak  tanggal 9 Oktober 1954. Tentu telah banyak prestasi dan dihasilkan. Beberapa prestasi penting yaitu Madrasah suasta ini berhasil lulus 100 % pada musim ujian nasional beberapa bulan kemarin. Beberpa prestasi membanggakan diantaranya, sekolah ini pernah meraih juara terbaik 1 Lomba Tilawatil Qur’an tingkat anak-anak saat MTQ ke XXI pada tingkat provinsi.  Juara 1 karate tingkat Provinsi tahun 2012. Selain menjadi juara di tingkat provinsi tentu melewati pula seleksi ketat  di tingkat daerah.
Jupri sangat senang bila kedepan program ini bisa dilanjutkan. Menurutnya siswa di MI Yadinu , 97 % berasal dari keluarga miskin.  Oleh sebab itu bantuan pemerintah dalam bentuk beasiswa menjadi salah satu penggerak proses belajar mengajar yang manfaatnya langsung bisa dirasakan para siswa dan orang tuanya. Menurut guru yang menyelesaikan kuliahnya di IAIN Mataram ini, sekolahnya menerima kucuran bantuan beasiswa miskin dari dana APBD pemprov NTB. 

Senyum Kecil Si Danil



Hidup seadanya tak membuat Danil putus harapan dan patah semangat untuk terus mengenyam pendidikan. Ia yang tinggal  di rumah kayu yang sudah tua dan sederhana,  terus giat belajar seperti anak-anak lain di sekolahnya. Sudah lama Danil tinggal serumah beserta  Kakek, Nenek & Bibi nya. Tiga tahun lamanya ia ditinggal sang ibu pergi merantau entah kemana.Sang kakek tempat ia menggantungkan harapan, hanya bekerja sebagai penjaga rumah yang penghasilannya tidak seberapa. Bibinya juga seorang pengasuh anak dengan penghasilan yang jauh dari cukup. Saat ini ia masih tercatat sebagai siswa di SDN I  Sandik Kecamatan  Batulayar, Lombok Barat. Berkat adanya proram Adono dengan Beasiswa miskinnya Danil bisa terus belajar dan bersekolah dengan nyaman.   “ kami sekeluarga merasa  sangat senang  diberi bantuan perlengkapan sekolah dan uang, saya tidak susah lagi   untuk membeli perlengkapan sekolah untuk Danil  ” kata Bibinya kepada Kampung Media. Pancaraan keceriaan tampak jelas dari wajah Sang Bibi,  saat menceritakan kesyukurannya mengetahui Danil mendapatkan Beasiswa.