Jumat, 23 Desember 2011

LOMBA BALITA SEJATERA INDONESIA ( LBSI )

    Pagi itu Puskesmas Dasan Cermen tampak ramai. Para ibu yang memiliki balita, datang bergerombol, menuju puskesmas, yang berlokasi di kelurahan Dasan Cermen, tepatnya di sekitar lokasi komplek pembangunan  Rumah Sakit Provinsi NTB itu. Para ibu tersebut, bukanlah datang untuk mendapat perawatan bayi atau dirinya, namun mereka datang untuk mengikuti Lomba Balita sejahtera. Lomba tersebut berlangsung tanggal 22 Desember 2011. drg. Hj. Ilin Yuliani, secara resmi membuka kegiatan lomba pagi itu. Kegiatan Lomba ini, dikuti oleh para Balita yang telah lolos seleksi di tingkat lingkungan masing-masing.
   Menurut  Winarti SKM , Lomba Balita Sejatera Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui pembinaan dan pengembangan kesehatan dan kesejahteraan balita, yang dimulai sejak dini. Nantinya dengan kegiatan tersebut diharapkan bisa menciptakan proses tumbuh kembang anak secara optimal. 
Secara rinci Rostina A Md. Kep menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk :
Pertama , meningkatkan kemampuan dan pengetahuan orang tua dalam membina tumbuh kembang balita secara Optimal
Dua,  meningkatkan motivasi masyarakat dalam pembinaan dan pengembangan kesehatan dan kesejahteraan balita
Ketiga, meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam upaya pembinaan pengembangan kesehatan & kesejahteraan balita khusunya orang tua dan balitanya secara optimal 
kegiatan tersebut akhirnya memutuskan para juara lomba sebagai berikut :

untuk kategori 6-24 bulan
1. Eysya Amrina Rosada  dari Karang Bata Selatan dengan nilai 990 peringkat   I
2. I Gd. Indiyasa Abiantubuh Utara nilai  870 peringkat II
3. Rio Aditiya Tumioka Karang Bata Selatan nilai 765 peringkat III

Juara Harapan
1. Zian Fadhil   Kr. Bata Tengah nilai 750 Harapan I
2. M. Saebatil H Kr. Parwa nilai 740 Harapan II
3 Amar Murtodo Kr. Parwa nilai 735 Harapan III

kategori 2-5 tahun
1. Yazid Sayyidina Karang Gebang nilai 935 peringkat I
2. Ulya Novianti Getap Barat nilai 900 perinkat II
3. Nining Alfiatuzzahwa Kr. Parwa nilai 895 peringkat III




MPBM Evaluasi 2011, evaluasi kinerja SKPD Kota Mataram

     Sejak tanggal 14 hingga 21 Desember 201, Pemerintah Kota Mataram menyelenggarakan MPBM ( Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat ) Evaluasi. Kegiatan MPBM Evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan, sebagai rangkaian kegiatan MPBM. Sebagai sebuah model perancanaan pembangunan bottom up, MPBM Kota Mataram dimulai dengan kegiatan MPBM Perencanaa, Informasi, Pelaksanaan, serta Evaluasi. Pola ini terbilang cukup bagus, dibanding model perencanaan model  top down. karena dengan pola MPBM, yang perencanaannya dilaksanakan mulai dari tingkat lingkungan( dusun ), maka setidaknya pemerintah menjadi tahu, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
   Tanggal 17 Desember 2011, MPBM Evaluasi dilaksanakan di Kecamatan Sandubaya. Acara ini dihadiri pula oleh H. Syaiful Mukmin, S.Sos. MH, sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat di Kota Mataram. Acara ini di pandu oleh fasilitator Kota Mataram. Tiga orang Fasilitator yang hadir memandu kegiatan MPBM di Kecamatan Sandubaya adalah I Wayan Yuda Rena, M. Sapwan, dan M. Nasir. Acara berlangsung cukup dinamis. beberapa peserta mempertanyakan beberapa persoalan terkait nikah masal, perbaikan jalan, lampu jalan, dan banyak hal lain terkait kesehatan masyarakat.
    Tanggal19 Desember MPBM Evaluasi berlangsung di kecamaan Cakranegara. MPBM yang sedianya berlangsung di Kantor Camat Cakaranegara di lingkar Utaram kota Mataram, namun karena kantor kecamatan sedang ada kegiatan e-KTP, maka MPBM Evaluasi kecamatan Cakranegara dialihkan ke kantor lurah Cakra Barat Kecamatan Cakranegara. MPBM ini dimulai agak terlambat karena cuaca hujan sejak pagi. 


Rabu, 21 Desember 2011

“Bercumbu” Dengan Teks
farid

Seperti naik sepeda, tidak ada teori baku tentang menulis. Hanya ada satu teori: mencoba dan mencoba. Tanpa tekad yang kuat, semahir apapun teori di tempurung kepala kita, tetap saja kita tidak akan pernah bisa menulis. Paling banter kita hanya jago berteori saja. Sebaliknya,  bermodal tekad yang kuat, soal tehnis lainnya bukan perkara yang tidak mungkin untuk dipelajari.

Oke, kalau sudah punya tekad yang kuat, lalu apa selanjutnya?  Ingat selalu, menulis bukan proses sekali jadi. Bermodal tekad yang kuat tadi, kita harus terus menggali potensi dan kepercayaan diri.  Saya ingin mengatakan sesuatu yang paling mendasar yang harus kita camkan: jangan takut atau malu menulis walaupun hasilnya buruk! Anda jangan menduga saya bermain-main dengan ajakan ini. Praktikkan saja dulu, nanti pasti mujarab.

Setiap kali akan menulis apa saja, coba bebaskan pikiran dari rupa-rupa aturan ataupun  metodologi yang rumit. Tulis saja dulu dengan cepat apa yang terlintas di hati, yang menggoda perasaan atau yang mengusik pikiran kita.  Mengapa menulis buruk tidak perlu membuat kita malu? Setiap orang pasti ingin menulis yang baik. Itu lumrah. Tapi keinginan seperti ini bisa menjerat kita pada ketegangan yang tidak perlu. Sejak goresan pena pertama, kita seperti memikul beban untuk menulis secara sempurna.

Walhasil, kebanyakan dari kita yang sejak awal terpancing untuk menulis sempurna, malah tidak menulis apa-apa. Dua tiga kalimat ditulis, lalu diam termanggu dan menekan tombol backspace komputer untuk menghapus yang sudah di tulis. Begitu terus menghabiskan waktu dan menjengkelkan hati. Menulis yang buruk akan membuat kita mengalir. Bahkan titik koma pun kalau perlu dianggap tidak ada dulu. Tumpahkan saja semua yang tersumbal di benak.

Menulislah seperti lazimnya berbicara. Karena tulisan akan menjadi cerminan pribadi penulisnya. Kita tidak perlu tergoda menulis dengan bahasa orang lain. Menggelembungkan kata agar disangka cerdas, padahal itu membuat bingung pembaca (kecuali kalau kita seorang politisi yang doyan bikin bingung rakyat). Biasakan menulis dengan kata-kata sederhana, singkat dan padat. Kalau cara ini diterapkan secara kontinyu, jangan terkejut adik-adik bisa mengelaborasi banyak ilham, ide dan gagasan menjadi tulisan yang panjang.

Selanjutnya, setelah menulis tanpa rasa takut, belajarlah menulislah dengan cepat. Atau lebih tepatnya efesien. Caranya? Hindari kebiasaan menulis sembari mengedit. Menulis dan mengedit secara berbarengan membuat kita tidak fokus, pikiran terpecah dan kepala bisa jadi pusing sendiri. Buat apa menulis kalau malah kita jadi pusing? Menulis cepat ini penting, agar menanamkan keyakinan bahwa menulis itu bukan perkara sulit.  Bahkan bisa jadi semacam rekreasi pikiran yang menyegarkan.  Setelah bisa menulis cepat, barulah kita belajar mengedit yang efesien. Bagianmana dari tulisan kita yang mesti dipangkas, dipindahkan, dimundurkan atau bahkan sama sekali dicampakkan.

Bagaimana dengan mood, sikon atau kondisi? Banyak dari kita kerap berdalih: saya menulis tergantung mood? Ungkapan ini adalah kemewahan yang tidak perlu adik-adik pelihara. Perkara mood tergantung sepenuhnya di genggaman  kita. Mood yang mengatur kita atau kita yang mengendalikan mood ? kalau pilihan terakhir yang adik-adik yakini, maka mood bukan lagi tembok penghadang. Di mana saja adik-adik berada, pasti bisa mengembangkan ilham menjadi ide dan gagasan dalam tulisan. Tidak peduli sarana cukup tersedia atau pas-pasan. Secarik kertas dan sepotong pensil karatan pun bisa menjadi sarana. Jangan jadikan mood sebagai dalih atau  alasan untuk membatasi kreativitas menulis. Ingatlah, otak kita diciptakan Yang Kuasa secara unik. Melalui pilihan kata dan rangkaian kalimat yang kita sulam, otak kita bisa menghubung-hubungkan hal yang secara kasat mata tidak berkaitan.

Oke , sampai di sini anda sudah mendapat beberapa pokok penting untuk memulai menulis. Yakni, (1) Tidak ada teori baku dalam menulis, kecuali mencoba dan mencoba. (2). Jangan pernah malu atau takut menulis buruk. (3) Belajarlah menulis dengan cepat dan efesien. (4) Jangan Tergantung pada mood. Kita yang kendalikan mood.  

Tentu masih banyak hal lain yang juga perlu anda ketahui, namun untuk sementara pokok-pokok di atas saya rasa cukup. Yang terpenting bukan sekadar untuk dingat dan dipahami, tetapi jauh lebih penting untuk dipraktekkan kini. Kalau anda bertanya, buat apa saya bisa menulis? Lagipula saya tidak punya cita-cita jadi penulis atau pengarang? Menjadi apa saja anda kelak –dokter, insiyur, atlet, perawat, tukang jahit, penyuluh pertanian, pengusaha katering, pemilik toko atau kios, bahkan artis atau ibu rumah tangga sekalipun, pasti akan bertemu, berbicara, berdebat dan membagi pengalaman dengan orang lain. Rasanya, tidak ada aspek dalam kehidupan di dunia ini yang lepas dari tulis-menulis dan membaca. 

Bangsa yang tumbuh dan berkembang peradabannya adalah bangsa yang budaya tulis-menulisnya bersemai bak bunga yang mekar. Jadi, kalau anda mulai sekarang belajar menulis, bukan berarti kelak harus jadi wartawan atau pengarang. Tetapi jauh lebih mendasar dari itu: anda ikut menata batu bata peradaban bangsa Indonesia yang saat ini carut-marut keadaannya. Terlebih lagi, anda adalah sedikit dari 220 juta rakyat Indonesi yang beruntung mendapat berkah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Akhirnya, selamat menulis dan menjadi manusia merdeka!

Wassalam

Rujukan:
Arsewendo Atmowiloto, Mengarang itu Gampang (Jakarta: Gramedia, 1983)
A. S. Laksana, Creative Writing (Jakarta: Media Kita, 2006)

Sabtu, 10 Desember 2011




Warga Mataram, Buang air dan cuci sayuran di kali

Tanggal 9 Desember Dinas Kesehatan Kota Mataram bersama Puskesmas Dasan Cermen melakukan pemicuan terhadap penduduk Dasan Nyantut. Penduduk disuluh dan dipicu  agar mau membuang hajat di WC. Dasan Nyantut merupakan lingkungan kecil di perbatasan Kota Mataram dan Lombok Barat. Tepatnya di jalur kearah Desa Bengkel. Dasan Nyantut menjadi wilayah lingkungan Dasan Cermen Selatan. Dasan Nyantut dihuni warga urban dari luar kota Mataram seperti Lombok Timur dan Lombok Tengah. Kebanyakn dari mereka bekerja sebagai buruh tani.  Dari sekitar 25 KK yang tinggal di Dasan Nyantut, tak satupun yang memiliki jamban keluarga. Penduduk sekitar Dasan Nyantut memanfaatkan kali sebagai tempat buang air, mandi, cuci piring dan mencuci sayuran. Semenara air bersih untuk minum mereka beli dari salah satu sumur warga.  Pada kesempatan tersebut hadir drg. Dewi dan ibu Yeni sementara dari Puskesmas Dasan Cermen hadir Kadek Ani, Hanifah dan Fitriah dari bgian HS Puskesmas.  Empat orang diantara penduduk yang disuluh, menyatakan sanggup untuk membuat jamban sederhana.

Jumat, 09 Desember 2011

Kandungan ampas tahu dan kegunaannya

Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi dengan asam. Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan serentak di seluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagian besar air yang semula tercampur dalam sari kedelai akan terperangkap di dalamnya. Pengeluaran air yang terperangkap tersebut dapat dilakukan dengan memberikan tekanan. Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin banyak air dapat dikeluarkan dari gumpalan protein. Gumpalan protein itulah yang kemudian disebut sebagai tahu.
Kandungan air di dalam tahu ternyata bukan merupakan hal yang merugikan. Oleh beberapa pengusaha, hal tersebut justru dimanfaatkan untuk memproduksi tahu dengan tingkat kekerasan yang rendah (tahu gembur). Dalam proses pembuatan tahu gembur, air yang dikeluarkan hanya sebagian kecil, selebihnya dibiarkan tetap berada di dalam tahu. Dengan demikian, akan dihasilkan tahu yang berukuran besar namun gembur (mudah hancur).
Ada pula beberapa pengusaha tahu yang memproduksi tahu keras, misalnya tahu kediri. Air yang terperangkap di dalam gumpalan protein menyebabkan tahu menjadi mudah dibentuk/dicetak. Untuk membentuk tahu yang keras, cetakan diberi tekanan/beban berat, sehingga dalam waktu singkat air akan keluar dengan sendirinya.
Catatan
Kadar unsur gizi dan kalori dalam whey sangat bervariasi, tergantung pada jumlah air yang ditambahkan/digunakan dalam proses pembuatan tahu. Demikian pula dengan kadar protein dalam whey.
Sebagai akibat proses pembuatan tahu, protein yang semula terkandung dalam biji kedelai terbagi-bagi. Sebagian protein terbawa/menjadi produk tahu, sementara sisanya terbagi menjadi dua, yaitu terbawa dalam limbah padat (ampas tahu) dari limbah cair (whey). Kadar protein masing-masing dalam tahu dan ampas tahu, dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini:
No.
Unsur Gizi
Kadar/100 g Bahan
Kedelai Basah
Tahu
Ampas Tahu
1
Energi (kal)
382
79
393
2
An (g)
20
84,8
4,9
3
Protein (g)
30,2
7,8
17,4
4
Lemak (g)
15,6
4,6
5,9
5
Karbohidrat (g)
30,1
1,6
67,5
6
Mineral (g)
4,1
1,2
4,3
7
Kalsium (mg)
196
124
19
8
Fosfor (mg)
506
63
29
9
Zat besi (mg)
6,9
0,8
4
10
Vitamin A (mcg)
29
0
0
11
Vitamin B (mg)
0.93
0.06
0,2

Sumber Daftar Analisis Bahan Makanan, Fak. Kedokteran UI, Jakarta 1992.